Indahnya Jalinan Cinta Karena Allah

Ustadz Dr. Ridho Abdillah, M.Ed حَفِظَهُ الله تعالى

1
Video

2
Ringkasan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Indahnya Jalinan Cinta Karena Allah

Ustadz Dr. Ridha Abdillah, M.Ed

Jalinan Cinta Yang Dirajut Karena Allah SWT

Keindahan dan pentingnya mencintai sesama manusia karena Allah SWT.

Poin-poin penting yang dibahas:

Contoh Cinta Karena Allah: Persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar, kisah Salman al Farisi dan Abu Dzar al Ghifari, serta contoh-contoh lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri Cinta Karena Allah: Tulus ikhlas karena Allah, tidak didasari oleh kepentingan duniawi, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan saling menguatkan dalam ketakwaan.

Manfaat Cinta Karena Allah: Menjalin persaudaraan yang kuat dan abadi, mendekatkan diri kepada Allah, menjadi sebab masuk surga, dan mendapatkan pahala yang besar.

Penerapan Cinta Karena Allah: Dalam kehidupan bermasyarakat, berkeluarga, dan beragama.

Kesimpulan:

Cinta karena Allah adalah cinta yang paling murni dan sempurna. Cinta ini akan membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup. Dengan mencintai sesama karena Allah, kita akan semakin dekat dengan-Nya dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

3
Isi Ceramah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Indahnya Jalinan Cinta Karena Allah

Ustadz Dr. Ridha Abdillah, M.Ed

Jalinan Cinta Yang Dirajut Karena Allah SWT

Persahabatan kaum Muhajirin dan Anshar

Kaum Muhajarin ketika hijrah disambut suatu kaum yang disebut Nabi sebagai kaum Anshar.

Anshar artinya penolong.

Saking luar biasanya kaum Ansar, apabila kaum Anshar sedang kesulitan mereka menyembunyikannya agar kaum Muhajirin tidak mengetahuinya.

Tapi apabila kesenangan maka kaum Muhajirin dilibatkan.

Kata Nabi: seandainya orang-orang memilih suatu jalan sedangkan kaum Anshar itu memilih jalan yang lain maka aku memilih jalan kaum Ansar.

Nabi mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, diantaranya adalah Abdurrahman bin Auf. Ketika dipersaudarakan orang Anshar berkata kepada Abdurrahman bin Auf: aku punya rumah 2 tingkat, silahkan pilih yang kaum sukai, nanti aku angkat pindah ke tingkat yang lainnya. Saking luar biasanya persaudaraan yang dijalin karena Allah SWT. Kemudian juga mengatakan punya 2 istri, silakan pilih salah satu yang disenangimu untuk dinikahi.

Dan juga terjadinya persaudaraan mereka ketika terjadi perang bad'r.

Peperangan bad'r terjadi bahkan diantara sesama saudara mereka namun berada di jalan yang berbeda, mereka lebih memilih saudara seiman mereka.

Abdullah bin Ubay bin Salul mempunyai anak yang bernama Abdullah. Suatu hari Abdullah bin Ubay bin Salul membuat masalah sampai membuat Rasulullah resah, maka sang anak datang kepada Rasulullah dan berkata, wahai Rasulullah jika engkau menginginkan maka aku penggal bapakku agar kaum muslimin tenang. Anak tersebut lebih memilih persaudaraan karena Allah SWT.

Apa yang dimaksud dengan cinta karena Allah SWT?

Cinta yang dibangun murni dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT, bukan karena embel-embel dunia.

Bila kita dulu menikah karena kecantikan, nasab, dll maka inilah cinta karena dunia.

Bila kita bersahabat dengan teman bisnis karena menginginkan kesuksesan bisnis maka ini adalah cinta karena dunia.

Cinta yang dibangun karena Allah SWT membuat semakin mengingatkan dalam ketakwaan.

Salman Al Farisi dipersaudarakan dengan Abu Dzar Al Ghifari.

Suatu hari Salman al Farisi berkunjung ke rumah Abu Dzar Al Ghifari dan mendapatkan istri saudaranya berpakaian ala kadarnya, lalu ditanya: ada gerangan apa dengan dirimu sehingga pakaianmu asal-asalan seperti ini, lalu istri tersebut menjawab: wahai Salman, saudaramu sudah tidak berminat dengan diriku, apabila siang berpuasa dan malam menjalankan ibadah, sudah tidak bernafsu kepadaku.

Lalu kemudian Salman bertemu dengan Abu Dzar al Ghifari lalu menyuguhkan makanan kepada Salman dan Abu Dzar dalam keadaan puasa. Salman tidak mau memakan makanan sendirian apabila Abu Dzar juga tidak makan, lalu akhirnya Abu Dzar berbuka puasa menemani Salman makan untuk menghormati tamu.

Lalu ketika malam mereka tidur, karena saking lama tidak berjumpa, mereka tidur di ruang yang sama.

Ketika malam Abu Dzar bangun dan mau sholat malam lalu dikatakan oleh Salman, tidurlah belum saatnya shalat. Hal tersebut berulang lagi lalu hal yang sama dikatakan Salman, sampai akhirnya ketika pertengahan malam lalu Salman berkata, nah inilah saatnya.

Salman mengatakan: sesungguhnya engkau memiliki kewajiban yang harus ditunaikan kepada Rabmu, dan dirimu juga memiliki hak yang harus ditunaikan kepada dirimu sendiri dan kepada istrimu, maka masing-masing harus ditunaikan.

Kasih sayang dan kecintaan diantara mereka adalah kecintaan yang dibangun karena Allah SWT, maka itulah jalinan cinta yang indah, karena bisa bersama-sama saling menguatkan agar saling mendekat kepada Allah SWT. Itulah jalinan cinta yang akan senantiasa abadi tidak akan lekang oleh waktu.

Sampai Rasul mengatakan: diantara golongan yang dinaungi oleh Allah SWT dimana di hari itu tidak ada naungan yang bisa dicari yaitu dua orang yang saling mencintai karena Allah SWT, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah SWT.

Kesempurnaan imam seseorang bisa dinilai sempurna karena mencintai dan membenci karena kecintaan karena Allah SWT.

Itulah yang disebut Al wala wal Barro.

Bila tidak memandang status sosial atau embel-embel dunia maka bila seseorang menampakkan ketaatan maka orang tersebut harus ditampakaan mencintai. Demikian juga sebaliknya.

Cinta dan benci karena Allah adalah tanda sempurnanya iman seseorang.

Tanyakanlah pada diri sendiri, jangan-jangan iman kita belum sempurna.

Cinta karena Allah akan menjadi sebab persaudaraan diantara kita menjadi persaudaraan sejati, persaudaraan yang paling abadi dan setia adalah persaudaraan yang dibangun karena Allah, itulah seperti persaudaraan antara kaum Ansar dan Muhajirin.

Persaudaraan dan persahabatan yang dibangun di dunia kelak di hari kiamat itu satu dengan yang lainnya akan menjadi musuh, antara teman, saudara kandung, orang tua dan anak maka itu akan saling berlepas diri. Kelak di akherat masing-masing akan menjadi musuh karena di dunia pernah tolong menolong dalam dosa-dosa. Kecuali persaudaraann orang-orang yang bertakwa.

Kenapa?

Persaudaraan orang yang bertakwa akan langgeng sampai hari kiamat, karena persaudaraan tersebut dilandasi kecintaan terhadap Allah SWT, tidak memandang status sosial dan dunianya.

Persaudaraan yang saling menguatkan kepada ketakwaan terhadap Allah SWT.

Cinta kepada Allah SWT juga akan menjadi sarana menuju surga.

Hadits Imam Tirmdzi, hadits kursi: Rasulullah mengatakan, orang-orang yang mencintaik karena Allah, mereka akan mendapatkan mimbar-mimbar yang terdapat dari cahaya.

Mimbar di dunia yang terdapat dari kayu saja sudah bagus, lalu bagaimana bagusnya mimbar di akhirat yang bercahaya, sangat indah, yang sangat diinginkan oleh para Nabi dan syuhada. Sungguh luar biasa cinta kepada sesama yang didasari karena Allah SWT.

tulah jalinan cinta yang paling tinggi, yang akan membuat dan menyelamatkan sampai hari kiamat kelak.

Lalu bagaimana apabila jalinan tersebut terjadi di dalam kehidupan rumah tangga, antara suami dan istri, antara orang tua dan anak.

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik memperlakukan istri-istrinya, memperlakukan anak-anaknya.

Bila pula seorang istri yang dia berhikmah kepada suaminya dibangun karena cinta kepada Allah SWT, dia mengetahui hadits: istri manapun yang suaminya rela kepadanya maka dia akan masuk surga dari pintu manapun yang dia mau.

Begitu juga dengan anak yang berbakti kepada orang tua karena dasarnya perintah dari Allah.

Maka mari kita wujudkan jalinan diantara sesama kita semuanya dibangun di atas jalinan cinta kepada Allah SWT agar cinta ini langgeng sampai hari kiamat, dan semoga menjadikan kita semua mendapatkan mimbar-mimbar yang bercahaya di hari kiamat.

Tanya jawab

Tanya:

Mohon nasehatnya Ustadz ikhwan yang sekarang ini apabila bertemu dengan orang baru maka kurang senyumnya, jauh sekali dengan persahabatan kaum anshar dan muhajirin.

Jawab:

Inilah yang sering terjadi, seharusnya lebih welcome terhadap yang baru agar merasa nyaman. Kita seharusnya menjadi pembuka pintu-pintu kebaikan bagi dirinya. Agar dengan perantara kita menjadi penyebab pembuka hidayah Allah SWT, demikian juga dengan akhwat. Dan yang paling penting senyum kita harus ditampakan, Allah menjadikan senyum berpahala. Engkau bertemu saudaramu dengan wajah yang cerah menyenangkan, walaupun kita sedang kesusahan itulah sedekah. Membantu saudara/teman banyak sekali dihitung Allah dengan sedekah. Maka jangan sampai senyum kita berlaku untuk teman kajian yang lama. Kita harus memberikan senyum kepada sesama muslim bukan hanya kepada sesama teman kajian. Jangan mentang-mentang ustadz nya beda maka memasang mata garang kepada sesama. Namun juga senyumnya adalah senyum yang tidak mendatangkan fitnah, seperti senyum kepada lawan jenis. Demikian juga salam kepada lawan jenis, padahal dulu Rasulullah dulu ketika melewati sekumpuan wanita lalu mengucapkan salam. Janganlah senyum pilih-pilih.

TAnya:

Bukankah istri yang cerewet adalah bentuk kecintaan terhadap suami, bagaimana cara membangun cinta karena Allah SWT

JAwab:

Diniatkan berbuat kepada pasangan murni karena Allah SWT, ketika ada hal yang tidak disengangi kepada pasangan maka ingat sabar karena Allah SWT, jangan meledak karena Allah SWT, apabila ingin meluapkan amarah jangan dilampiaskan kepada istri, misal keluar rumah lalu mencangkul sampai capai. Rasul memerintahkan untuk berlaku lemah lembut kepada istri kita, demikian juga istri kepada suami, sabar dan jangan curhatnya kepada orang lain di sosial media. Bersabarlah apapun yang kita dapatkan dari pasangan kita, karena bisa jadi itulah ujian yang diberikan Allah SWT. Ingat-ingatlah kebaikan, ada suatu hal yang membuat benci maka ada satu hal yang membuat suka.

Daftar Isi | Kajian | Ridho Abdillah| Indahnya Jalinan Cinta Karena Allah

Mutiara Hari Ini

Abu Zubair Hawaary
Akan datang suatu hari kematian menjemputku, tinggallah segala apa yang telah kutulis. Oh andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku, agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku, serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
[al Jumu’ah/62 : 10]
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung“.

Kontak

Ukhuwah, kritik, saran, masukan silakan hubungi:

Klik Di Sini