MEMBANGUN KEDEKATAN ORANG TUA & ANAK - Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Bedakan antara 2 hal yakni membenci syariat (bisa keluar dari islam) dengan membenci dampak setelah dilakukannya syariat tersebut, hal ini sebagaimana disyariatkannya perang, yang memberikan dampak yang tidak disukai. Maka perihal ini kita bisa mengambil faidah dari hadits berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat” Para sahabat menjawab, ”Ya, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda,”(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah mendirikan shalat. Itulah kebaikan (yang banyak).” (HR. Muslim no. 251).
Maka setiap ada tantangan besar dalam mengamalkan syariat ada akan diberikan balasan yang lebih besar pula.
Kita sepakat bahwa membangun kedekatan orang tua & anak adalah tindakan yang terpuji, kita akan mengambil faidah dari kisah Nabi Yusuf alaihissalam putra Nabi Ya'qub. Nabi Yusuf ketika kecil dimasukkan kedalam sumur oleh saudara-saudaranya, kala itu ada yang mengambil air di sumur tersebut dan menemukan Yusuf, kemudian Yusuf dibawa ke Mesir dan dijual dengan harga murah beberapa dirham yang bisa dihitung, kondisinya penjual dan pembeli tidak butuh kepada Yusuf. Nabi Yusuf menjadi pembantu kemudian diangkat menjadi anak oleh Raja, hingga dewasa dan menjadi sosok yang rupawan. Datang kejadian dimana Nabi Yusuf digoda untuk berzina oleh wanita, Allah berfirman dalam Surat Yusuf Ayat 24:
وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِۦ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَآ أَن رَّءَا بُرْهَٰنَ رَبِّهِۦ ۚ كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ ٱلسُّوٓءَ وَٱلْفَحْشَآءَ ۚ إِنَّهُۥ مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُخْلَصِينَ
Artinya Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.
Dalam kondisi seperti itu Nabi Yusuf teringat dengan orang tuanya, sehingga mampu menguatkan Nabi Yusuf , sehingga mampu menolak ajakan wanita tersebut.
Menjadi orang tua yang berkesan akan memberikan peneguhan hati bagi anak, sehingga anak selalu teringat orang tuanya yang menjadi teladan baginya. Sebagaimana nasehat luqman kepada anaknya, dijelaskan dalam Surat Luqman Ayat 13:
وَ<إِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Kemudian pesan beliau, dalam Surat Luqman Ayat 14:
وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُArtinya Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
wallahu'alam
Youtube ;httpswww.youtube.comwatchv=kv9zP-s4fjU
Facebook ; httpsfb.watchvUObyI4exl
#membangun #kedekatan #orangtua #anak #keluarga
Isi ceramah lengkap