Merendahkan Orang-Orang Fakir Miskin - Ustadz Ammi Nur Baits

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Masalah jahiliyah ke-90, Merendahkan Orang-Orang Fakir Miskin, untuk mengingkari perkara jahiliyah ini Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam Surat Al-An’am Ayat 51:

أَنذِرْ بِهِ ٱلَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحْشَرُوٓا۟ إِلَىٰ رَبِّهِمْ ۙ لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِۦ وَلِىٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.

Kemudian firmanNya dalam Surat Al-An’am Ayat 52:

لَا تَطْرُدِ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَىْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِم مِّن شَىْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Artinya: Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim).

Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, dia berkata,”Para pemuka Quraisy lewat di hadapan Rasulullah ﷺ dan di sisi beliau terdapat Khabbab, Shuhaib, Bilal, dan Ammar. Lalu mereka berkata, Wahai Muhammad, apakah kamu rela bersama dengan orang-orang itu Lalu turunlah ayat (Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya) sampai dengan firmanNya (Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)) [Tafsir Ibnu Katsir]

Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam surat Al-Kahfi Ayat 28:

ٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا

Artinya: Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

Kesombongan kaum musyrikin dengan menganggap
1. Nabi ﷺ turun wibawanya gara-gara orang di dekatnya adalah orang-orang miskin,
2. Mereka enggan berkumpul dengan orang-orang miskin
3. Mereka menjanjikan akan mendengarkan Muhammad ﷺ jika orang miskin itu pergi (diusir)

Dakwah para nabi mayoritas pengikutnya adalah orang-orang yang lemah & miskin, tidak punya status sosial.

Selain itu Allah سبحانه و تعالى juga berfiman dalam Surat Al-Ma’un Ayat 3:

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

Artinya: Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

Ibnu Abbas dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah orang-orang munafik [Tafsir Ibnu Katsir]

'

Hal ini menunjukkan bahwasanya kesyirikan, kekufuran, dan kemunafikan memiliki karakter yang sama yakni sombong dan suka merendahkan orang lemah.

Wallahu 'alam

'

Youtube: Merendahkan Orang-Orang Fakir Miskin | Ustadz Ammi Nur Baits

Facebook: Merendahkan Orang-Orang Fakir Miskin | Ustadz Ammi Nur Baits

#jahiliyah #fakir #miskin #sombong #munafik

Isi ceramah lengkap