Mengingkari Nikmat - Ustadz Ammi Nur Baits
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Masalah Jahiliyah ke-37 adalah Menyandarkan Nikmat-Nikmat Allah Kepada Selainnya Allah سبحانه و تعالى berfirman;يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ ٱللَّهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْكَٰفِرُونَ
Artinya: Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang yang ingkar kepada Allah. (An-Nahl: 83).
Allah telah menyebutkan nikmat-nikmat Nya kepada Hamba-Hamba Nya dalam surat ini.
Menjelaskan bahwa berpalingnya orang-orang musyrik dan tidak pedulinya mereka dari Islam bukan karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang nikmat Allah secara total. Mereka mengetahui, tetapi kemudian mereka mengingkarinya dengan perbuatan-perbuatan mereka dimana mereka tidak mengesakan Tuhan yang memberikannya dengan ibadah. Maka seakan-akan mereka tidak beribadah secara total kepada Allah. Dan itu adalah 2 kekafiran yang menempati sikap pengingkaran.
Imam Ibnu Jarir رَحِمَهُ الله تعالى dan lainnya meriwayatkan dari Mujahid bahwasanya beliau berkata, Pengingkaran mereka kepadanya adalah dengan perkataan mereka, Kami mewarisinya dari nenek moyang kami.
Ada beberapa nikmat bagi manusia:
1. Nikmat Islam, diingkari kaum musyrikin dengan kufur kepada ajaran islam
2. Nikmat Nabi ﷺ, diingkari kaum musyrikin dengan kufur dengan Nabi ﷺ
3. Nikmat Dunia, diingkari kaum musyrikin dengan menganggap sebagai warisan nenek moyang, adanya syafaat tuhan mereka, penyandaran pada sebab secara berlebihan
Kebanyakan kaum musyrikin mengingkari, kemungkinannya karena 2 hal:
1. ditengah mereka ada orang bodoh yang tidak paham penjelasan
2. ditengah mereka ada orang yang belum mukallaf
Allah سبحانه و تعالى berfirman;
أَفَبِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ
Artinya: Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Alquran) (Al-Waqi`ah: 81)
وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ
Artinya: dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan(-Nya). (Al-Waqi`ah: 82)
Yakni kalian mengatakan, Kami diturunkan hujan karena bintang ini dan bintang itu.
Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, “Orang-orang mendapat siraman hujan pada zaman Nabi ﷺ, (maka Nabi ﷺ bersabda), “Pada pagi hari ini di antara manusia ada yang bersyukur dan ada yang kufur.” Mereka (yang bersyukur) berkata, “Ini adalah rahmat (dari Allah).” Sebagian mereka (yang kufur) berkata, “Sungguh, bintang ini dan itu telah benar.” Maka turunlah ayat ini, “Maka aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sampai ayat, “Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan-Nya.”
Menyandarkan nikmat-nikmat kepada selain Allah adalah merupakan kekafiran terhadap nikmat itu sendiri.
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi ﷺ melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda,
« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »
Artinya: “Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”[25] 1428 H.
[25] HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71, dari Kholid Al Juhaniy.
Wallahu 'alamYoutube: Mengingkari Nikmat | Ustadz Ammi Nur Baits
Facebook: Mengingkari Nikmat | Ustadz Ammi Nur Baits
#musyrikin #jahiliyah #hidayah #hukuman #taufik
Isi ceramah lengkap