Beralasan Dengan Kebiasaan Leluhur - Ustadz Ammi Nur Baits
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Beralasan dengan apa-apa yang dijalankan oleh nenek moyang dari generasi terdahulu, tanpa menggunakan pertimbangan akal dan tidak menerima dalil yang shahih. Ini bertentangan dengan kaidah bahwa siapa yang lebih berilmu menjadi hujjah bagi yang tidak berilmu, bahkan untuk menolak Sunnah Nabi ﷺ berhujjah dengan pendapat seseorang. Selain itu terdapat kaidah bahwasanya Tidak Tahu tidak sama dengan tidak ada, bisa jadi karena ilmu belum sampai pada seseorang.Hal itu karena semua itu adalah pekerjaan duniawi yang hanya sebagai alat bantu untuk beribadah kepada Allah, ketaatan kepadaNya, menjalankan PerintahNya, menjauhi LaranganNya, sehingga dengan semua itu bisa menggapai keselamatan yang abadi & itulah bahan kebanggaan yang sejati.
Bangga ada 2 yakni :
1. Profesi Dunia : tercela, sebagaimana penduduk Quraisy yang merasa lebih tinggi dengan profesinya sebagai pedagang yang Allah سبحانه و تعالى firmankan dalam Surat Quraisy Ayat 1:
لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ
Artinya: Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
Kemudian firmanNya;
Surat Quraisy Ayat 2:
إِۦلَٰفِهِمْ رِحْلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيْفِ
Dan firmanNya Surat Al-Mu’minun Ayat 66:
قَدْ كَانَتْ ءَايَٰتِى تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ فَكُنتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ تَنكِصُونَ
Artinya: (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
Mereka merasa aman selama melakukan rihlah dagang baik ketika ke Yaman maupun ke Syam.
Kemudian firmanNya dalam Surat Quraisy Ayat 3:
فَلْيَعْبُدُوا۟ رَبَّ هَٰذَا ٱلْبَيْتِ
Artinya: Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
Namun dengan nikmat yang diberikan Allah itu justru menimbulkan pelanggaran baru berupa kebanggaan terhadap profesi mereka.
2. Profesi yang lebih Baik ; adakah peluang mendapatkan pahala?
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ – رضي الله عنه – أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – سُئِلَ: أَيُّ اَلْكَسْبِ أَطْيَبُ? قَالَ: – عَمَلُ اَلرَّجُلِ بِيَدِهِ, وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ – رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ، وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
Artinya: Dari Rifa’ah bin Raafi’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ ditanya mengenai mata pencaharian yang halal? Nabi ﷺ menjawab, “Amalan seseorang dengan tangannya dan setiap jual beli yang diberkahi.” (HR. Al-Bazzar dan disahihkan oleh Al-Hakim) [HR. Al-Bazzar, 9:183; Al-Hakim, 2:10; Ahmad, 4:141. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya].
Maka seorang muslim diharapkan mampu menjadi pribadi yang mandiri dalam menafkahi diri sendiri & keluarganya. Berikut beberapa profesi yang berpeluang berpahala ;
a. Petani : tawakal + sedekah
b. Ghanimah jihad : jihad + pilihan Allah untuk Nabi ﷺ<
c. Sesuai masing-masing pribadi (minat & bakat) - yang paling afdhal
Wallahu 'alam
Youtube: Beralasan Dengan Kebiasaan Leluhur | Ustadz Ammi Nur Baits
Facebook: Beralasan Dengan Kebiasaan Leluhur | Ustadz Ammi Nur Baits
#jahiliyah #bangga #duniawi #profesi #pahala
Isi ceramah lengkap