Tafsir Salam - Ustadz Ammi Nur Baits
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tafsir kalimat salam dalam shalat, dari Wail bin Hujr radhiallahu ‘anhu dia berkata,صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ وَعَنْ شِمَالِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Artinya: “Aku shalat di belakang Rasulullah ﷺ, maka beliau memberi salam ke arah kanan dengan mengucapkan ‘ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH’,” dan ke arah kiri dengan mengucapkan ‘ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH’.” (HR. Abu Daud no. 997 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa` 231, 32)
Berikut makna kalimat salam dalam shalat:
1. Allah bersama kalian
Allah berfirman dalam Surat Al-Hasyr Ayat 23:
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Artinya: Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata:
كُنَّا إِذَا كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ فِيْ الصَّلاَةِ، قُلْنَا السَّلاَمُ عَلَى اللهِ مِنْ عِبَادِهِ، السَّلاَمُ عَلَى فُلاَنٍ وَفُلاَنٍ، فَقَالَ النَّبِيُّ لاَ تَقُوْلُوْا السَّلاَمُ عَلَى اللهِ، فَإِنَّ اللهَ هُوَ السَّلاَمُ
“Ketika kami melakukan shalat bersama Nabi Muhammad ﷺ kami pernah mengucapkan “Semoga keselamatan untuk Allah dari hamba-hambanya, dan semoga keselamatan untuk si fulan dan si fulan,” maka Nabi bersabda “Janganlah kamu mengucapkan “As-Salaamu ‘alallah (semoga keselamatan untuk Allah)”, karena sesungguhnya Allah adalah as-Salam (Maha pemberi keselamatan)’. (HR. Bukhari 835, Muslim 402)
2. Doa agar keselamatan menyertai kalian
Hikmah urutan memberi salam, dimulai dari orang yang berpotensi memberikan mudharat kepada orang yang lebih tenang yakni:
a. Dari yang berkendara kepada yang jalan
b. Dari yang datang kepada yang di datangi
Inilah yang lebih sesuai dengan Sunnah Nabi ﷺ
3. Rahmat Allah adalah bentuk kasih sayang Allah kepada para hamba Nya dan berkah Allah berupa kebaikan dari Allah yang terus bertahan dan tumbuh
Kepada siapa kita memberi salamBagaimana praktek yang salah dalam salam ketika shalat, berikut hadits yang menjelaskan,
نْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ ﵁ قَالَ كُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ ﷺ قُلْنَا السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى الْجَانِبَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ “عَلَامَ تُومِئُونَ بِأَيْدِيكُمْ”؟ وفي رواية “مالي أراكم رافعي أيديكم كَأَنَّهَا أَذْنَابُ خَيْلٍ شُمْسٍ وإِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمُ عَلَى أَخِيهِ مَنْ عَلَى يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ”.
Dari Jabir bin Samurah -semoga Allah meridhainya-, ia berkata, “Kami apabila shalat bersama Rasulullah ﷺ, kami mengucapkan salam ‘Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah’, ‘Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah’ sambil berisyarat dengan tangan ke kanan dan ke kiri. Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Untuk apa kalian berisyarat dengan tangan-tangan kalian itu” (HR. Muslim)
Dalam satu riwayat yang lain, Rasulullah ﷺ bersabda, “Mengapa aku melihat kalian berisyarat dengan tangan seperti ekor kuda yang selalu bergerak Sesungguhnya cukup bagi salah satu dari kalian untuk meletakkan tangannya di atas pahanya, kemudian ia mengucapkan salam kepada saudaranya yang di kanan dan di kirinya.” (HR. Muslim)
Maka ketika shalat menghadirkan 3 niat ; niat mengakhiri shalat, niat memberi salam kepada malaikat pencatat amal di kanan dan kiri, niat memberi salam kepada sesama muslim di kanan dan kiri kita.
Wallahu 'alam
Youtube: Tafsir Salam | Ustadz Ammi Nur Baits
Facebook: Tafsir Salam | Ustadz Ammi Nur Baits
#tafsir #salam #shalat #dzikir
Isi ceramah lengkap