Hukum Bagi yang Lupa Tasyahud Awal - Ustadz Ammi Nur Baits
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Orang yang lupa tidak tasyahud awal, memiliki dua keadaan:Pertama, teringat ketika proses berdiri menuju rakaat ketiga atau sebelum berdiri sempurna.
Dalam kondisi semacam ini, dia harus kembali untuk melaksanakan duduk tasyahud awal dan tidak ada kewajiban sujud sahwi.
Kedua, baru teringat setelah berdiri sempurna di rakaat ketiga.
Pada keadaan ini, tidak perlu kembali duduk tasyahud, kemudian melakukan sujud sahwi sebelum salam. Dalilnya:
Dari Mughirah bin Syu’bah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
إِذَا قَامَ الْإِمَامُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ، فَإِنْ ذَكَرَ قَبْلَ أَنْ يَسْتَوِيَ قَائِمًا فَلْيَجْلِسْ، فَإِنِ اسْتَوَى قَائِمًا فَلَا يَجْلِسْ، وَيَسْجُدْ سَجْدَتَيِ السَّهْوِ
Artinya: “Apabila imam bangkit setelah rakaat kedua dan dia teringat sebelum sempurna berdiri maka hendaknya dia duduk kembali, dan jika sudah berdiri sempurna maka jangan duduk dan lakukanlah sujud sahwi (sebelum salam).” (HR. Abu Daud 1036 dan dinilai sahih oleh Al-Albani)
Hadits dari Abdullah bin Buhainah radhiallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ مِنَ اثْنَتَيْنِ مِنَ الظُّهْرِ لَمْ يَجْلِسْ بَيْنَهُمَا، فَلَمَّا قَضَى صَلاَتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ، ثُمَّ سَلَّمَ بَعْدَ ذَلِك
Artinya: Rasulullah ﷺ pernah langsung bangkit setelah rakaat kedua shalat zuhur dan tidak duduk tasyahud. Setelah selesai tasyahud akhir, beliau sujud dua kali kemudian salam setelah sujud sahwi. (HR. Bukhari 1225 dan Muslim 570)
Ketiga, apabila imam telah berdiri sempurna, kemudian diingatkan makmum untuk kembali duduk tasyahud awal, karena dia telah masuk ke rukun selanjutnya, jika ia kembali duduk, maka hal ini tidak sesuai dengan sunnah namun shalatnya tetap sah.
Dari pembahasan kondisi yang ada maka Tasyahud Awal bukanlah termasuk rukun shalat, karena itu dalam shalat ada unsur rukun, wajib, dan sunnah dalam madzhab Hambali. Sedangkan Istilah sunnah ab’adh dan sunnah haiat adalah istilah fiqh yang ada dalam madzhab syafi’iyah.
Bacaan tasyahud awal hukumnya wajib, sebagaimana hadits dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
وإذا كان عندَ القعدةِ فليكنْ مِن أوَّل قولِ أحدِكم اَلتَّحِيَاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لله السَّلَامُ عَلَيْكَ أيُّهَاالنَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلّا الله، وَأَشْهَدُ أَن مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُوْلُهُ
Artinya: “Jika kalian duduk (tasyahud) dalam salat, hendaknya yang pertama kali kalian baca adalah:
“At tahiyyat at thayyibat ash shalawaatu lillah, As salaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullah wabarakatuh, As salaamu ‘alaina wa ‘alaa ibaadillahish shalihin. Asy-hadu an laa ilaaha illallah wa asy-hadu anna muhammadan rasuulullah” (HR. Muslim no. 404)
Shalawat pada saat tasyahud awal hukumnya dianjurkan, dari Ka’ab bin Ujrah, bahwa para sahabat pernah bertanya kepada Nabi ﷺ tentang tata cara shalawat ketika shalat. Beliau menjawab, ‘Ucapkanlah,
اللَّهُّم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمد كما صلَّيْتَ على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللَّهُّم بارِكْ على محمدٍ وعلى آل محمد كما باركتَ على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد
Artinya: “Ya Allah, bershalawatlah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas, Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Ilmu syar’i ada 2 macam yakni:
- Pertama, Ilmu fardhu’ain, menjadi kewajiban setiap individu
- Kedua, Ilmu fardhu kifayah, tujuannya menjaga ilmu tersebut agar tidak hilang
Semoga bermanfaat, Barakallahu fikum
Wallahu 'alam
Youtube: Hukum Bagi yang Lupa Tasyahud Awal | (https://www.youtube.com/live/s_Pw4qzNSUc?si=IJXOH4iZdHDQb7HB)
Facebook: https://www.facebook.com/UstadzAmmiNurBait
#shalat #tasyahudawal #sujud #sahwi
Isi ceramah lengkap