Fiqih Tasyahud Awal - Ustadz Ammi Nur Baits

1
Video

2
Ringkasan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Hukum tasyahud awal mencakup 2 unsur utama yaitu Duduk & Bacaan. Pendapat yang lebih mendekati kebenaran duduk tasyahud awal dan bacaan tasyahud awal, keduanya hukumnya wajib. Ini adalah pendapat Hanafiyah, Hanabilah, salah satu pendapat Imam Malik dan juga imam Asy Syafi’i. Diantara dalil akan wajibnya, dari Abdullah bin Buhainah ia mengatakan,

أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم صلَّى بهم الظُّهرَ، فقام في الرَّكعتينِ الأُوليَيْنِ، لم يجلِسْ، فقام النَّاسُ معه، حتَّى إذا قضى الصَّلاةَ، وانتظَرَ النَّاسُ تسليمَه،كبَّرَ وهو جالسٌ، فسجَد سجدتينِ قبْلَ أنْ يُسلِّمَ، ثم سلَّمَ

Artinya: “Nabi ﷺ mengimami para sahabat. Beliau salat di dua rakaat pertama tanpa duduk (tasyahud awal). Maka orang-orang pun ikut berdiri (tidak tasyahud awal). Sampai ketika salat hampir selesai, orang-orang menunggu beliau salam, namun ternyata beliau bertakbir dalam keadaan duduk, lalu sujud dua kali sujud sebelum salam. Kemudian setelah itu baru salam“ (HR. Bukhari no. 829, Muslim no. 570).

Sehingga duduk dan bacaan tasyahud awal hukumnya Wajib jika sengaja ditinggalkan maka shalatnya batal, namun jika lupa maka sujud sahwi karena sebagai penambal kekurangan dalam shalat.

Macam duduk dalam shalat ada 4:
- Duduk Istirahat ( iftirasy )
- Duduk diantara 2 sujud ( iftirasy, iq’a )
- Duduk tasyahud awal ( iftirasy )
- Duduk tasyahud akhir ( iftirasy, tawaruk )

Tata cara duduk posisi dalam shalat hukumnya sunnah sehingga jika salah posisi duduk maka shalatnya tetap sah. Cara duduk tasyahud awal adalah dengan duduk iftirasy, sama seperti duduk di antara dua sujud, yaitu telapak kaki kiri dibentangkan dan diduduki, kemudian telapak kaki kanan ditegakkan. Nabi ﷺ bersabda,

فَإِذَا جَلَسْتَ فِي وَسَطِ الصَّلَاةِ فَاطْمَئِنَّ، وَافْتَرِشْ فَخِذَكَ الْيُسْرَى ثُمَّ تَشَهَّدْ

Artinya: “Jika kamu duduk di tengah salat (tasyahud awal), duduklah dengan tuma’ninah, bentangkan pahamu yang kiri, kemudian bertasyahud-lah.” (HR. Abu Daud no. 860, dihasankan Al Albani dalam Shahih Abu Daud)

Ketika duduk tasyahud tangan kanan berada di atas paha atau lutut kanan, dan tangan kiri di atas paha atau lutut kiri dengan posisi telapak tangan membentang, dan jari-jari menghadap kiblat. Kemudian dari Wail bin Hujr radhiallahu’anhu, ia berkata,

ثمَّ قعدَ وافترشَ رجلَهُ اليسرى ووضعَ كفِّهِ اليُسرى على فخذِهِ ورُكبتِهِ اليُسرى وجعلَ حدَّ مرفقِهِ الأيمنِ على فخذِهِ اليُمنى ثمَّ قبضَ اثنتينِ من أصابعِهِ وحلَّقَ حلقةً ثمَّ رفعَ إصبعَهُ

Artinya: “… kemudian beliau duduk dan membentangkan kaki kirinya. Beliau meletakkan tangan kiri di atas paha dan lutut kirinya. Dan memposisikan siku kanannya di atas paha kanannya. Kemudian beliau menggenggam dua jarinya (kelingking dan jari manis), dan membentuk lingkaran dengan dua jarinya (jempol dan jari tengah) dan berisyarat dengan jari telunjuknya.” (HR. An Nasai no. 888, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasai)

Ketika tasyahud, jari telunjuk tangan kanan berisyarat ke arah kiblat dan pandangan mata ke arah jari telunjuk tersebut. Ini disebutkan oleh beberapa hadis di atas dan juga dalam riwayat lain dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma

وأشار بأُصبُعِه الَّتي تلي الإبهامَ إلى القِبْلةِ ورمى ببصرِه إليها

Artinya: “… beliau berisyarat dengan jari telunjuknya yang ada di sebelah jempol, ke arah kiblat, dan memandang jari tersebut.” (HR. Ibnu Hibban no. 1947, dishahihkan Al Albani dalam Ashl Sifati salatin Nabi [3838])

Semoga bermanfaat, Barakallahu fikum

Wallahu 'alam

Youtube: Fiqih Tasyahud Awal | (https://www.youtube.com/live/Sy0ufsKFKsI?si=H6tUBaB6gzn1EurN)

Facebook: https://www.facebook.com/UstadzAmmiNurBait

#duduk #tasyahudawal #shalat #fiqh

3
Isi Ceramah

Isi ceramah lengkap

Home | Kajian | ANB | Buku tafsir Shalat | Fiqih Tasyahud Awal

Mutiara Hari Ini

Abu Zubair Hawaary
Akan datang suatu hari kematian menjemputku, tinggallah segala apa yang telah kutulis. Oh andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku, agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku, serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
[al Jumu’ah/62 : 10]
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung“.

Kontak

Ukhuwah, kritik, saran, masukan silakan hubungi:

Klik Di Sini