Tiupan Sangkakala - Ustadz Ammi Nur Baits

1
Video

2
Ringkasan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Ahlus Sunnah mengimani tiupan sangkakala di hari akhir oleh malaikat Israfil ‘alaihis salaam, yakni;

1. Tiupan yang mengejutkan dan mematikan semua makhluk kecuali yang Allah kehendaki
2. Tiupan yang membangkitkan manusia dari kuburnya untuk menghadap Allah

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman;

وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ

Artinya: Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).(Q.S Az-Zumar Ayat 68)

Kemudian firman Nya dalam Surat Yasin Ayat 51:

نُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ

Artinya: Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.

Ibnu Katsir menyatakan bahwa tiupan sangkakala itu tiga kali. Pertama adalah tiupan untuk mengagetkan atau menakuti sehingga orang-orang yang berada di pasar dan yang sedang sibuk dengan urusan dunia pada berlarian sambil meneriakkan “yaa layta, yaa layta” (andai saja, andai saja), seperti diisyaratkan dalam surat Yasin ayat 49. Kedua adalah tiupan untuk mematikan. Ketiga adalah tiupan untuk membangkitkan makhluk dari kubur seperti yang disebut dalam surat Yasin ayat 51. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6 345-346)

Ulama berbeda pendapat tentang jumlah tiupan sangkakala yakni ;
1. Ada 3 Kali ; tiupan kaget, tiupan hancur(mati), tiupan kebangkitan
2. Ada 2 Kali ; tiupan kaget lalu hancur, tiupan kebangkitan

Ini menunjukkan bahwasanya dalam hal aqidah terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama yang berpegang teguh dengan sunnah (khilafiyah yang ditolerir), karena tidak setiap perkara aqidah terjadi ijma'. Tiupan sangkakala adalah hal ghaib sepanjang belum terjadinya, ghaib suaranya, & bentuknya ghaib.

Terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

نَّ طَرْفَ صَاحِبِ الصُّورِ مُذْ وُكِّلَ بِهِ مُسْتَعِدٌّ يَنْظُرُ نَحْوَ الْعَرْشِ مَخَافَةَ أَنْ يُؤْمَرَ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْهِ طَرْفُهُ، كَأَنَّ عَيْنَيْهِ كَوْكَبَانِ دُرِّيَّانِ

Artinya: “Sesungguhnya mata ‘shahibush shuur’ sejak diberi tugas (untuk meniup sangkakala pada hari kiamat, pen.) telah bersiap sedia dengan senantiasa memandang ke arah ‘arsy, khawatir kalau (tiba-tiba) diperintahkan untuk meniupnya sebelum matanya melihat kembali (ke arah ’arsy). Kedua matanya bagaikan dua bintang yang bersinar terang.“ [1]

[1] HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak no. 8676. Al-Hakim berkata,”Sanadnya shahih.”

Wallahu 'alam

Youtube: Tiupan Sangkakala | Ustadz Ammi Nur Baits

Facebook: Tiupan Sangkakala | Ustadz Ammi Nur Baits

#aqidah #adzab #nikmat #kubur #hadits #ijma

3
Isi Ceramah

Isi ceramah lengkap

Home | Kajian | ANB | Buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah | Tiupan Sangkakala

Mutiara Hari Ini

Abu Zubair Hawaary
Akan datang suatu hari kematian menjemputku, tinggallah segala apa yang telah kutulis. Oh andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku, agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku, serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
[al Jumu’ah/62 : 10]
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung“.

Kontak

Ukhuwah, kritik, saran, masukan silakan hubungi:

Klik Di Sini