Telaga - Ustadz Ammi Nur Baits

1
Video

2
Ringkasan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apabila seorang mukmin mempelajari aqidah maka akan membangun sikap Raja' dan sikap Khauf. Sikap Raja' akan memiliki harapan untuk mendapatkan nikmat-nikmat yang kelak ada di akhirat, sedangkan sikap Khauf akan memiliki rasa takut (kekhawatiran yang benar) terhadap ancaman azab di akhirat kelak, sehingga dengan mempelajari aqidah ahlus sunnah akan menjaga keseimbangan antara sikap Raja' & Khauf.

Berbeda dengan orang-orang kafir yang hanya memiliki harapan palsu, dalilnya firman Allah سبحانه و تعالى

ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَعْمَٰلُهُمْ كَسَرَابٍۭ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ ٱلظَّمْـَٔانُ مَآءً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَهُۥ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـًٔا وَوَجَدَ ٱللَّهَ عِندَهُۥ فَوَفَّىٰهُ حِسَابَهُۥ ۗ وَٱللَّهُ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ

Artinya: Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.(An-Nur Ayat 39)

Ahlus sunnah mengimani adanya telaga (al haudh) di hari kiamat, dari Sahl bin Sa’d berkata Rasulullah –ﷺ- bersabda,

نِّي فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ مَنْ مَرَّ عَلَيَّ شَرِبَ ، وَمَنْ شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا ، لَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي ، ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ ، فَأَقُولُ إِنَّهُمْ مِنِّي ، فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ ، فَأَقُولُ سُحْقًا ، سُحْقًا ، لِمَنْ غَيَّرَ بَعْدِي رواه البخاري، رقم 6212 ومسلم، رقم 2290

Artinya: “Saya menunggu kalian di “Haudh” (telaga), barang siapa yang melewati saya ia akan meminum air telaga tersebut, dan bagi siapa saja yang meminumnya maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Ada beberapa kaum yang mendatangiku, aku mengetahui mereka, dan mereka mengetahuiku, kemudian mereka dihalangi untuk sampai kepadaku, maka aku berkata “Mereka adalah termasuk golonganku”. Maka dikatakan “Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka perbuat sepeninggalmu”. Maka aku bersabda “Celaka, celaka bagi siapa yang merubah setelahku”. (HR. Bukhori 6212, dan Muslim 2290)

Kemudian sabda Rasûlullâh ﷺ

نَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوْضًا وَإِنَّهُمْ يَتَبَاهَوْنَ أَيُّهُمْ أَكْثَرُ وَارِدَةٍ وَإِنِّي أَرْجُوْ اللهَ أَنْ أَكُوْنَ أَكْثَرَهُمْ وَارِدَةً

Artinya: Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga (pada hari kiamat nanti), dan mereka saling membanggakan siapa di antara mereka yang paling banyak orang yang mendatangi telaganya (dari umatnya). Dan sungguh aku berharap (kepada Allâh Azza wa Jalla ) bahwa akulah yang paling banyak orang yang mendatangi (telagaku)[9].

[9] HR at-Tirmidzi (no. 2443) dan ath-Thabarani dalam an-Mu’jamul Kabîr (no. 6881), juga dari jalur lain (no. 7053) dari sahabat Samurah bin Jundub Radhiyallahu anhu.)

Wallahu 'alam

Youtube: Telaga | Ustadz Ammi Nur Baits

Facebook: Telaga | Ustadz Ammi Nur Baits

#telaga #aqidah #ahlussunnah #kafir

3
Isi Ceramah

Isi ceramah lengkap

Home | Kajian | ANB | Buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah | Telaga

Mutiara Hari Ini

Abu Zubair Hawaary
Akan datang suatu hari kematian menjemputku, tinggallah segala apa yang telah kutulis. Oh andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku, agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku, serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
[al Jumu’ah/62 : 10]
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung“.

Kontak

Ukhuwah, kritik, saran, masukan silakan hubungi:

Klik Di Sini