Mizan Timbangan Amal & Telaga di Akhirat - Ustadz Ammi Nur Baits

1
Video

2
Ringkasan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Ahlus sunnah mengimani adanya mizan atau timbangan amal di akhirat kelak, sebagaimana ditunjukkan dalam Al Quran, As Sunnah dan Ijma Salaf, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman;

مَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Artinya: Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.(Al-Mu’minun Ayat 102)

مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فِى جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ

Artinya: Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.(Al-Mu’minun Ayat 103)

Abu Muhammad Abdurrohmān putra Abu Hātim Ar-Rōzī berkata aku bertanya kepada ayahku dan Abu Zur’ah Ar-Rōzī tentang madzhab Ahlus Sunnah dalam pokok-pokok agama yang diyakini

أَدْرَكْنَا العُلَمَاءَ فِي جَمِيعِ الأَمْصَارِ حِجَازًا وَعِرَاقًا وَشَامًا وَيَمَنًا فَكَانَ مِنْ مَذْهَبِهِمُ

Kami menjumpai para ulama di seluruh negeri Islam, baik di Hijāz, Irōq, Syām, dan Yaman, bahwa keyakinan mereka adalah

Definisi Iman

الإِيمَانُ قَوْلٌ وَعَمَلٌ، يَزِيدُ وَيَنْقُصُ.

Iman adalah ucapan dan perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.

Tentang Mīzān

المِيزَانُ حَقٌّ، لَهُ كِفَّتَانِ، تُوزَنُ فِيهِ أَعْمَالُ العِبَادِ حَسَنُهَا وَسَيِّئُهَا حَقٌّ.

Artinya: Meyakini Mizan benar adanya, memiliki dua daun timbangan, untuk menimbang amal-amal hamba, amal baik maupun amal buruk, dan ini benar adanya. (Imam Al-Lālikā’i $ (w. 418 H) dalam Syarhu Ushūli I’tiqōdi Ahlis Sunnah wal Jamā’ah(no. 321, 1197) dengan sanadnya sampai ke Ibnu Abi Hatim )

Yang akan ditimbang di mizan kelak antara lain;
1. Buku catatan amal, dalilnya hadits bithaqah
2. Amal itu sendiri, dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

لِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Artinya: “Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)

3. Manusianya akan ditimbang, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,

نَّهُ لَيَأْتِي الرَّجُلُ الْعَظِيْمُ السَّمِيْنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ

Artinya: “Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, tidak sampai seberat sayap nyamuk.” (HR. Bukhari 4729 dan Muslim 2785)

Kejadian ini seperti firman Allah di surat al-Kahfi,

لاَ نُقِيْمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا

Artinya: “Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat.” (QS. al-Kahfi 105)

Amal orang kafir tidak ditimbang dan pendapat lain mengatakan ditimbang namun selalu lebih ringan, hal ini menunjukkan terdapat khilaf dalam masalah aqidah namun tidak mengeluarkan dari ahlus sunnah

Dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi ﷺ bersabda, Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla akan membebaskan seseorang dari umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat. Lalu dibukakan kepadanya sembilanpuluh sembilan catatan amal. Setiap catatan sejauh mata memandang. Allah berfirman ‘Apakah ada yang engkau ingkari dari semua hal ini . Apakah pencatatan-Ku (malaikat) itu telah mendhalimimu ’. Orang itu berkata ‘Tidak, wahai Tuhanku’. Allah berfirman ‘Apakah engkau mempunyai ‘udzur atau mempunyai kebaikan ’. Orang itu pun tercengang dan berkata ‘Tidak wahai Rabb’. Allah berfirman ‘Bahkan engkau di sisi kami mempunyai satu kebaikan’. Tidak ada kedhaliman terhadapmu pada hari ini’. Lalu dikeluarkanlah padanya sebuah kartu (bithaqah) yang tertulis Asyhadu an Laa ilaaha illallaah wa anna Muhammadan ‘abduhu wa Rasuuluh. Allah berfirman ‘Perlihatkan kepadanya’.

Orang itu berkata ‘Wahai Rabb, apalah artinya kartu ini dengan seluruh catatan amal kejelekan ini ’. Dikatakan ‘Sesungguhnya engkau tidak akan didhalimi”. Nabi ﷺ bersabda “Lalu diletakkanlah catatan-catatan amal kejelekan itu di satu daun timbangan. Ternyata catatan-catatan itu ringan dan kartu itulah yang jauh lebih berat. Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat daripada nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (HR. Ahmad 6994, Turmudzi 2850 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Wallahu 'alam

Youtube: Mizan Timbangan Amal & Telaga di Akhirat | Ustadz Ammi Nur Baits

Facebook: Mizan Timbangan Amal & Telaga di Akhirat | Ustadz Ammi Nur Baits

#aqidah #adzab #nikmat #kubur #hadits #ijma

3
Isi Ceramah

Isi ceramah lengkap

Home | Kajian | ANB | Buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah | Mizan Timbangan Amal & Telaga di Akhirat

Mutiara Hari Ini

Abu Zubair Hawaary
Akan datang suatu hari kematian menjemputku, tinggallah segala apa yang telah kutulis. Oh andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku, agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku, serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
[al Jumu’ah/62 : 10]
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung“.

Kontak

Ukhuwah, kritik, saran, masukan silakan hubungi:

Klik Di Sini