Catatan Tentang Takdir - Ustadz Ammi Nur Baits

1
Video

2
Ringkasan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Melanjutkan pembahasan Buku Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah pada bab tentang Beriman pada Qadha & Qadar yakni semua ketetapan Allah berupa ciptaanNya, dimana ketetapan Allah itu ada 2 ;
1. Syariat berisi perintah larangan dan aturan, iman kepada ketetapan syariat adalah dengan menjalankan syariat Allah
2. Takdir yakni segala yang Allah ciptakan atau semua selain Allah, iman kepada takdir dengan meyakini bahwa semua yang terjadi di alam ini atas kehendak Allah

Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam Surat Al-A’raf Ayat 54:

عَنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia beristiwa di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

Iman kepada takdir merupakan salah satu dari rukun iman, Nabi ﷺ juga menekankan untuk beriman kepada takdir dikarenakan dalam bab ini rawan penyimpangan & perkara yang paling rumit. Sekte menyimpang karena pemikiran adalah sekte Qadariyah (menolak takdir).

الْخَيْرُ كُلُّهُ فِى يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“dan semua kebaikan berada di kedua tangan-Mu dan keburukan tidaklah kembali kepada-Mu. Aku memohon taufik dan berlindung kepada-Mu. Mahasuci dan Mahatinggi Engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.” (Shahih Muslim, I534).

Ada takdir yang buruk padahal semua perbuatan Allah itu baik, maka penjelasannya adalah karena Allah menakdirkan hal itu ada hikmahnya namun tidak semua hikmah ditunjukkan kepada makhlukNya, sebagaimana Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 30:

إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: Artinya Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau Tuhan berfirmanSesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Iman kepada Qadha & Qadar memiliki 4 tingkatan ;

1. Ilmu, Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam Surat Al-An’am Ayat 59:

'

۞ وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ

Artinya: Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)

2. Penulisan ; Allah telah mencatat semua takdir di Lauh Mahfuzh, dalam hadits Nabi ﷺ,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Artinya: “Allah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”[3] [3] HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash.

3. Kehendak
4. Penciptaan

Wallahu 'alam

'

Youtube: Catatan Tentang Takdir | Ustadz Ammi Nur Baits

Facebook: Catatan Tentang Takdir | Ustadz Ammi Nur Baits

#aqidah #prinsip #ahlussunnah #takdir

3
Isi Ceramah

Isi ceramah lengkap

Home | Kajian | ANB | Kitab Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah | Catatan Tentang Takdir

Mutiara Hari Ini

Abu Zubair Hawaary
Akan datang suatu hari kematian menjemputku, tinggallah segala apa yang telah kutulis. Oh andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku, agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku, serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
[al Jumu’ah/62 : 10]
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung“.

Kontak

Ukhuwah, kritik, saran, masukan silakan hubungi:

Klik Di Sini