Kisah Nganggur Jadi Buku

Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى

1
Video

2
Ringkasan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Pembahasan berikutnya adalah buku prinsip hidupku yang berisi 17 hal yakni:

1. Menjaga Niat baik
2. Jaga iman
3. Jangan lewatkan satu hari tanpa ilmu
4. Hargai waktu
5. Tanamkan semangat mengamalkan sunnah

قَالَ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ رَحِ مَهُ اللَّهُ «السُّنَّةُ سَفِينَةُ نُوحٍ مَنْ رَكِبَهَا نَجَا، وَمَنْ تَخَلَّفَ عَنْهَا غَرِقَ. ذَمَّ الْكَلَامِ لِلْيَرْوِيِّ (١٢٤٤).

Artinya: Malik bin Anas rahimahullah ta’la berkata “Sunnah itu seperti perahu Nabi Nuh. Siapa saja yang menaikinya, maka selamat. Dan siapa saja yang terlambat menaikinya, maka ia akan tenggelam (binasa)”.

6. Jangan lewatkan sehari tanpa manfaat untuk umat
7. Dahulukan yang paling penting (fiqih prioritas)
8. Tidak ada kepentingan dengan urusan orang lain (tidak mudah komentar dan kritik)
9. Jangan tinggalkan sunnah yang rutin
10. Jadi manusia nol kezaliman
11. Hindari sengketa
12. Belajar untuk tawakkal, hidup ini penuh ujian
13. Akhlak baik bisa dipelajari
14. Jangan biarkan dirimu nganggur
15. Jangan ujub, siapa jamin amalanmu diterima. Dalam Al Qur’an diceritakan, Nabi Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimas salam ketika membangun Ka’bah mereka berdoa

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Artinya: “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang“. (QS. Al-Baqarah 127-128).

16. Selalu husnudzan kepada Allah
17. Berbuat baik di sisa usia

Wallahu 'alam

Youtube: Kisah Nganggur Jadi Buku | Ustadz Ammi Nur Baits

Facebook: Kisah Nganggur Jadi Buku | Ustadz Ammi Nur Baits

#prinsip #hidup #niat #ilmu #ulama #kitab

3
Isi Ceramah

Kisah Nganggur Jadi Buku | Ustadz Ammi Nur Baits

Alhamdulillahirabbil alamin, washalatu was salaamu 'ala asyrofil mursalin, Nabbiyina wa maulana Muhammadin wa 'ala aalihi wa shahbihi ajma'in.

Wa Ashadu Alla ilahaillallah wah dahu la syarikalah wa Ashadu anna Muhammadan abduhu Wa Rasuluh, shallallallahu Alaihi wa'alaallihi wassohbih wamantabingahum biihsanin illa yaumiddin

Alhamdulillah puji syukur kita haturkan hadirat Allah subhanahu wa taala dengan seluruh kemudahan dan Rahmat yang Allah curahkan bagi kita semuanya, kita bisa melanjutkan kajian rutin di Masjid al-furqan Godean dan Insyaallah setelah kita menyelesaikan kitab Tafsir Salat panitia memilih kitab prinsip hidupku sebagai lanjutan kajian untuk pagi ini dan buku ini sifatnya adalah nasihat terpisah, kumpulan dari beberapa tulisan kurang lebih jumlahnya ada 17 nasihat terpisah yang semoga apabila bila dilakukan bisa mengantarkan seorang muslim untuk bisa menjadi muslim yang ideal.

Ini saya tulis ee pas kegiatan haji tahun yang lalu, bukan yang tahun ini tahun yang lalu dan di sela-sela waktu kosong saya mengumpulkan beberapa tulisan ringan dan kemudian kita jadikan sebagai buku.

Nah ini ada 17 Ya, mulai selalu jaga niat baik

yang kedua Jagalah Kesehatan Iman dan Keselamatan Iman

yang ketiga Jangan Lewatkan Sehari tanpa Menambah Ilmu

yang keempat Hargai Waktu karena ini Barang Berharga yang Terabaikan
Kemudian nanti kita akan bahas surat al-ashr di mana Allah subhanahu wataala bersumpah Demi, demi waktu.

Berikutnya tanamkan mengamalkan sunah, Tanamkan Semangat Mengamalkan Sunah.
Yang dimaksud sunah disini adalah ajaran Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam dan Sunah itu ibarat perahu Nabi Nuh alaih salam

yang keenam Jangan Lewatkan Sehari Tanpa Memberi Manfaat Bagi Umat
Mulai dari yang sederhana, yang mampu kita jangkau

yang ketujuh Dahulukan Yang Paling Penting
Ini masalah fikih prioritas, bagian mana yang harus kita dahulukan

yang kedelapan Anda Tidak Punya Kepentingan Dengan Urusan Orang Lain
Maka jangan mudah komentar dan jangan mudah apa, memberikan kritik terhadap urusan orang lain padahal kamu tidak punya kepentingan.

yang kesembilan Jangan Tinggalkan Sunah Yang Rutin Yang dimaksud di sini adalah amalan-amalan sunah seperti shalat rawatib, puasa sunah yang rutin dan seterusnya.

yang ke-10 Jadilah Manusia Nol Kedzaliman
Bagaimana kalau kita bisa menghadap Allah dalam keadaan tidak ada kedzaliman orang lain yang belum selesai dalam aktivitas yang kita lakukan. Jadilah orang yang nol kedzaliman

yang ke-11 untuk menuju ke sana hindari sebisa mungkin yang namanya sengketa
Sehingga jangan sampai hidup ini isine mung padu ya, kene padu, ning kono padu, ning kono padu, penuh dengan sengketa. Mengalah itu bukan kalah dan mengalah bisa jadi lebih berwibawa.

yang ke-12 Belajarlah Untuk Tawakal Karena Hidup Ini Penuh Dengan Ujian
Selanjutnya kita jelaskan apa itu tawakal, memahami maksud hakikat dari tawakal dan tawakal dalam urusan rezeki.

yang ke-13 untuk bisa menjadi orang baik kita bisa pelajari itu akhlak baik
Sehingga akhlak yang baik bisa dipelajari.

14. Jangan Biarkan Dirimu Nganggur Karena Orang Yang Nganggur Bisa Berbahaya.
Lebih bahaya nganggur daripada kalau dia punya kegiatan yang mubah.

15. Jangan Ujub Siapa Yang Jamin Amalmu Diterima
Walaupun kita sudah melakukan amal yang kelihatannya besar menurut perhitungan manusia tapi tidak ada satupun manusia yang bisa memastikan apakah amalnya diterima.

Bahkan sampai Nabi Ibrahim Alaihi Salam ketika bangun Ka'bah, beliau yakin enggak amalnya diterima? tidak! dalam posisi itu ketika beliau tidak tahu maka beliau berdoa kepada Allah rabanataqabbalminj....

yang ke-16 ,Di Bagian Penghujung Usia Selalu Husnudan Kepada Sang Pencipta
Jangan sampai mati e, jangan sampai keberadaan musibah itu menjadi musibah agama. Kalaupun kita mengalami aneka musibah baik sakit maupun musibah yang lain jangan sampai musibah itu menjadi musibah agama. Musibah fisik tidak mungkin bisa dihindari tapi jangan sampai bertambah pada musibah agama.

yang terakhir 17 Berbuat Baiklah Di Sisa Usia
Dan kita sampaikan sebuah nasihat emas dari Fudhail bin Iyad, doa agar diwafatkan sebagai Muslim, kemudian doa agar diwafatkan sebagai Muslim ahlusunah.

walhamdulillah

Baik, tafsir shalat dulu selesai berapa tahun? berapa? 2 tahun? dua atau 3 tahun? dua lebih, dua lebih sebulan.

Walhamdulillah
Ini Insyaallah tidak sampai 2 tahun kecuali kalau sering libur. Anda, Bapak Ibu bisa baca buku ini mungkin sekali duduk selesai ya, karena buku ini sangat tipis.

Baik, Kalau di judul kajian pagi ini, judulnya di sini kebaca enggak Pak? nganggur yang berfaedah! apa judulnya Pak?
Hah! prinsip hidupku? hah? Kisah Nganggur Jadi Buku!

Ini Saya cerita ya ini.

Ada beberapa kejadian di mana nganggurnya ulama itu anugerah, beda dengan kita ya! karena ketika mereka nganggur ternyata mereka berkarya. Salah satu contohnya adalah yang menulis buku ketika dipenjara.

Berikut adalah beberapa buku yang ditulis oleh ulama wahum fiabi sujun dan ketika mereka menulis buku itu mereka berada di penjara. Yang pertama kitab almabsut karya Muhammad bin Ahmad assarkhasi. Muhammad bin ah Ahmad bin Abi suhail assarkhasi, dinukil oleh alqnawi rahimahullah, Beliau mengimlak! mengimlak itu mendektekan. Kitab almabsud kurang lebih 15 jilid. Wahua fiijni. sementara beliau berada di berada di penjara.

Dan penjaranya ini ada di daerah apa ini? Us jinda, gimana ini cara bacanya, ini ba nya jangan dibaca ya, ini kalau kita cari mana ini, e Afwan! nah ini ya, Jadi ini Enggak tahu ini, us jinda, ini daerah tempat beliau di penjara. kalau Coba kita tulis ulang, enggak ada ya, alhamdulillah!

Baik kita lanjutkan, Dan beliau mendektekan dari hafalannya yang terlintas di pikirannya tanpa buka, buku. Padahal beliau berada di salah satu ruang penjara. Kemudian ada seorang ulama yang memberikan komentar demi Allah isi buku ini adalah ilmu bukan ngarang. Sehingga dari sini hendaknya masing-masing orang bisa mengenali betapa berharganya para ulama ketika mereka bicara tentang ilmu, jadi walaupun di penjara pakai hafalan enggak buka buku bisa nulis 15 jilid, Masyaallah!

Baik, selanjutnya.

Demikian pula dominan dari kitab kitab dan karya syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. salah satu murid beliau Ibnu Abdil Hadi mengatakan Wali sayikh dan Guruku punya beberapa karya fatwa tulisan tentang kaidah dan jawaban jawaban serta arrasail/buku-buku kecil dan yang lainnya Minal Fawaid yang isinya adalah pelajaran-pelajaran dalam masalah agama yang jumlahnya sangat banyak dan aku tidak mengetahui seorang ulama pun baik dulu maupun belakangan yang menulis sebagaimana yang beliau tulis dan sebagian besar dari karya beliau Min hifzihi, dari hafalannya dan banyak di antara karya beliau ditulis fil Habsi, ketika dipenjara.

Waaisaahu Ma yahtaju ilaihi Minal kutub, dan beliau tidak membuka buku. ini contoh yang dialami oleh syekhul Islam Ibnu Taimiyah.

Kemudian juga ada buku judulnya atashil Syarah latf isyarah karya Mahmud bin Israil yang terkenal dengan julukan Ibnu qadi. Beliau seorang ulama bermazhab Hanafi termasuk qadi dan bapaknya juga qadi.

Kemudian juga ada buku yang lain yang ditulis dalam posisi beliau di penjara. termasuk di antaranya, bukunya Syekh Albani judulnya mukhtasar Sahih Muslim ini ditulis di penjara. Masyaallah!

Baik, kira-kira bisa enggak Pak nulis buku di penjara Pak? enggak bisa! di kasur aja enggak bisa, apalagi di penjara.

Nah tapi setidaknya ini memberikan pelajaran bagi kita bahwa ulama ketika mereka belajar itu mmeang betul-betul ilmunya tersimpan dalam kantongnya, sehingga saat mereka mengungkapkan ulang mereka bisa menyampaikan tanpa harus buka catatan tanpa harus buka buku. Ilmunya tersimpan dan itu tidak mungkin hanya belajar sekali, mereka belajarnya bisa berkali-kali sehingga karena sering diulang, diulang, diulang akhirnya tersimpan.

Nah kemudian ada buku yang ditulis ketika mereka sedang safar, di antara yang sering nulis buku ketika safar adalah yang terkenal Ibnul Qayyim rahimahullah, beliau termasuk di antara ulama yang sangat produktif dan ada yang menyebutkan bahwa kitabnya Ibnu Qayyim ada 98 kitab. Dan banyak kitab beliau yang tebel tebel. Zadul ma'ad itu enam jilid kemudian kitab-kitab yang lain juga tebel-tebal, Miftah dari Sa'adah tiga jilid.

Seperti apa keterangan beliau dan kitab-kitab yang ditulis oleh Ibnu Qayyim, kita lihat keterangan para ulama as Syekh bakar Abu Zaid hafidahullah rahimahullah dalam kitabnya alifakar... Beliau mengatakan, ketika orang itu safar dia jauh dari anak-anak jauh dari kampung, maka tidak ada aktivitas yang mengganggu untuk menulis dan belajar.

Ibnu Qayyim ketika safar, saat beliau safar beliau tidak bawa buku, buku di perpustakaannya ditinggal sehingga beliau hanya bawa bekal perjalanan, seperti pakaian atau makanan, sehingga perpustakaannya ada di mana? di dadanya! perpustakaannya ada di dadanya!.

Dan berikut kita sebutkan beberapa tulisan Ibnul Qayyim yang beliau tulis ketika sedang safar:
- pertama kitab miftahu Daris Sa'adah
kitab miftahu Daris Sa'adah ini membahas tentang masalah kebahagiaan yang dialami oleh seorang mukmin dan balasan yang Allah berikan bagi mereka ketika di akhirat berupa surga dan kenikmatan-kenikmatan yang lainnya, ini dibahas dalam kitab Miftah dari Sa'adah.

- kemudian juga kitab Raudhatul Muhibbin wzhatul musytaqin
Ibnu qayyim menyebutkan dalam Mukadimah kitab ini di halaman 12, dan mereka yang ingin untuk menelaah kitab ini, kata beliau hendaknya memberi udzur bagi penulisnya, karena buku ini ditulis ketika dia jauh dari negerinya, jauh dari perpustakaannya. Jadi kalau ada yang salah tolong dimaklumi. Ini saya tulis ketika saya sedang safar tanpa bawa referensi, maksud Ibnul Qayyim seperti itu.

Sehingga ada kesempatan nih kalau bapak ibu mau ngoreksi Raudatul Muhibbin, Ibnul Qayyum sudah ngasih izin, barangkali ada yang mau menelaah kitab Raudhatul Muhibbin kok menemukan hal yang kayaknya asing aneh ya mohon dimaklumi karena yang nulis sedang safar.

- berikutnya, ini kitab yang berisi seperti pembahasan sejarah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam tapi kandungan fikihnya cukup dominan. kajian masalah fikih cukup dominan.
Syekh bakar Abu Zaid rahimahullah pernah menyebutkan tentang keterangan beliau mengenai Ibnul Qayyim di antara yang menakjubkan kitab zadul maad ditulis oleh Ibnul qayyim ketika beliau sedang safar dan jauh dari kampungnya, jauh dari perpustakaannya. Dan ini sudah pernah beliau sampaikan di pembukaan kitab, Ibnu qayim mengatakan: Berikut ini adalah beberapa keterangan ringan, yang selayaknya kita tidak melupakannya, kita mempelajarinya. Man lahu Adna nikmatin marifati nabii Shallallahu Alaihi Wasallam, bagi mereka yang ingin mengenal nabinya Sallallahu Alaihi Wasallam. Dan petunjuk Nabinya Sallallahu Alaihi Wasallam.
Kemudian kata beliau, iqtadaha alkhatir, yang beliau selesaikan. Alkhatir, alkhatir di sini maksudnya adalah penulis ketika beliau sedang Safar.

Ketika beliau sedang safar bukan sedang tenang, bukan sedang berada di, di tempat yang mukim sementara hati ini seperti wadin minhu sybah seperti lembah yang punya banyak cabang. Wal himimmah qad tafarraqat sadarun wa madar dan terkadang yang namanya emosi berubah-ubah antara satu dengan yang lain. Jadi maksud Ibnu Qayyim ya kalaupun menemukan yang aneh yang kurang tepat di zatul ma'ad mohon dimaklumi. Kenapa? ditulis ketika sedang safar.

Baik dan masih banyak yang lainnya.

Walhamdulillah,

Anda kalau nganggur ngapain? hah!
Apa pak? turu? Masyaallah! itu bapak-bapak.
Kalau ibu-ibu nek nganggur ngapain? belonjo! belonjo Nggih? buka marketplace, belonjo!
Bapak-bapak ketika nganggur turu, ibu-ibu ketika nganggur belonjo, ngentekno duite bapakne.

Baik, Semoga Allah anugerahkan kepada kita waktu yang bermanfaat yang bisa memberikan kebaikan baik bagi diri kita maupun orang lain.

Kalau nganggur ngapalno Quran itu berat enggak?
Hee,, jangankan ngapalno Pak, moco wae berat!
Hah! sekarang! sekarang enggak nganggur!

Usahakan ya kalau nganggur kita lakukan sesuatu yang serius, minimal memberi manfaat bagi diri sendiri seperti menghafal Quran atau membaca Quran.

Apalagi sekarang dibandingkan dengan dulu berbeda jauh, orang dulu ketika melakukan perjalanan mereka pakai kendaraan apa? ha! kalau enggak unta keledai, itu goyangnya luar biasa Pak!. Enggak bisa diam itu Pak, namanya naik unta kan begini-begini Pak dan itu cukup lama. Misalnya dari mulai jam 09.00 nanti melakukan perjalanan sampai mendekati dzuhur baru istirahat, itu goyang-goyang. Nah dalam situasi goyang-goyang seperti itu kalau kemudian suruh nulis ya mungkin enggak bisa, maka nulisnya dalam waktu istirahat, tulis, ketika lagi nyantai, tulis.

Baik karena kendaraan orang masa silam banyak goyangannya. Kalau sekarang kan Alhamdulillah ya, orang naik pesawat bisa stabil ya paling turbulensi beberapa kali, naik kereta bisa stabil tapi kalau sudah naik kendaraan binatang, sudah enggak bisa.

Baik, kita kembali ke buku!

Bab pertama di buku ini yang akan dibahas adalah tentang selalu jaga yang baik,

Pembahasan masalah niat jamaah, ada yang kaitannya dengan masalah akidah, ada yang kaitannya dengan masalah akidah dan ada yang kaitannya dengan masalah fikih. Kapan niat itu kaitannya dengan masalah akidah, niat yang dibahas kaitannya dengan masalah akidah ini berhubungan dengan masalah ikhlas.

Bagaimana seorang hamba ketika dia beribadah dia bisa ikhlas, sedangkan pembahasan niat yang di bahas oleh para ulama fikih itu berkaitan dengan masalah rukun atau wajib ibadah. Agar sebuah ibadah bernilai sah.

Baik! karena itu, pembahasan niat dalam fikih lebih luas cakupannya karena di situ ada kajian tentang bagaimana membedakan antara satu amal dengan amal yang lain. Boleh enggak menggabungkan beberapa niat dalam satu amal? tahiyatul masjid sekaligus qobliah subuh, sekaligus shalat sunah antara adzan dan iqamah, sekaligus shalat sunah ba'diah wudhu karena baru saja selesai wudu sehingga ada beberapa amal yang niatnya digabungkan. Itu masuk pada ranah kajian mana? fikih!

Baik, sekarang kita akan lihat di buku!

Selalu menjaga niat yang baik akan menjadikan hidup seorang mukmin lebih terarah, terarah dalam apa? dalam kebaikan! Karena kita ini digerakkan oleh batin, sebagaimana sabda Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam,

“alaa inna fil jasadi mudghatun,idzaa shaluhat shaluha jasadu kulluhu waidzaa fasadat fasada jasadu kulluhu, alaa wahiyal qalbu"

Artinya: hati itu seperti raja dan anggota badan yang lain itu adalah pasukannya. Maka suasana badan kita dikendalikan oleh batin ini, sehingga bagaimana semangat yang ada pada badan kita tergantung pada kondisi batin.

Karena itu, orang yang datang pengajian tapi niatnya untuk nyantai berbeda dengan mereka yang datang kajian niatnya untuk nyari ilmu! ya daripada di rumah nganggur mending ning Masjid ngrungokno pengajian, tapi karena dengan nyantai, maka karena tujuannya hanya sebatas daripada nganggur mending di Masjid ngrungokno pengajian, syukur entuk arem-arem. Akhirnya ketika ngaji ya karo merem gitu ya! enggak serius. Kenapa? karena niatnya nyantai.

Saya pernah melihat, bahkan itu jadi kebiasaan di kampung tersebut ya! ada satu kebiasaan buruk di sebuah Kampung dan itu Kampung saya sendiri ya di daerah Paciran Lamongan, selama Ramadhan itu selalu ada kultum Subuh dan kultumnya cukup panjang, mungkin butuh waktu setengah jam. Demikian pula setiap hari Jumat, hari Jumat Subuh itu selalu ada pengajian Jumat subuh di Masjid. Apa yang terjadi? selesai salat dzikir sudah, kemudian ee yang punya jadwal kultum naik mimbar, ketika naik mimbar jamaahnya itu bubar, enggak ada satu orang pun. Di mana mereka? di emperan tuh keliling emperan, ono sing rungokno di seberang jalan, ada yang dengerin di emperan masjid, ada yang di emperan toko sehingga enggak ada yang dengerin di depan.

Pakde saya sempat bertahan ya, sehingga jaamah bubar beliau tetap di dalam terus di video, ditunjukkan ke saya di video, mimbarnya di video kemudian kanan kirinya di video kosong pak! enggak ada orang beliau sendirian, yang lain di luar semua dan memang kebiasaannya seperti itu.

Akhirnya oleh masjid corongnya ditaruh di, di luar, sehingga begitu mulai ceramah ya sampai luar-luar tuh dengar sampai jarak 200 m rumah saya itu dengar, ooh ini ceramah dari Masjid karena corongnya ditaruh di luar dan itu kebiasaan ini dari saya kecil sampai sekarang belum berubah. Mereka ketika ngaji itu ya mung sing penting udu kuping, dirungokno ora dirungokno wis ra urusan. Sehingga kadang cuman di pinggir jalan ngobrol karo koncone, ngrungokno ngaji kecantol siji kecantol loro, Alhamdulillah. Akhirnya yang dibawa pulang yang hanya sebuah kesimpulan satu atau dua, dan memang niatnya sudah enggak maksimal ketika dengarin pengajian seperti ini.

Jum'atan itu paling sering jadi korban, sehingga kaum muslimin ketika Jumatan, Niatnya apa? menggugurkan kewajiban! sing penting Jum-Jumatan. Diceramahi gak diceramahi gak urusan, sing penting saya datang Jumatan. Akhirnya begitu sampai di dalam masjid hatinya tidak dibuka, nah ketika hatinya tidak dibuka masih tertutup, meskipun ceramahnya itu bagus misalnya sampai sing ceramah itu abang wah, bulat-bulat tapi karena orangnya ini tertutup hatinya, turu! karena dia tidak punya niat untuk apa? mendengarkan. Dan masih banyak misalnya, orang ketika Jumatan dia datang sudah sampai di lokasi Masjid tapi milih di tempat parkir, daripada masuk ke dalam masjid.

Tengriki wonten mboten? Hah! ada? nah yang kayak gitu perlu diberi edukasi, maka mungkin Khatib perlu dipesen, Pak Khatib ceramahnya tema nya satu saja, apa? memperbaiki kualitas Jum'atan! jadi kalau jenengan lihat ada jamaah yang duduk-duduk di tempat parkir, suruh masuk! jadi khotbahnya isine mung ngongkon wong melebu, yang berada di luar Ayo masuk, yang berada di luar masuk, Jum'atan itu penting. isine itu Tok, tujuannya memberikan edukasi biar jum'atannya berkualitas.

Dan kadang saya juga agak jengkel ya, dia sudah berada di lingkungan Masjid. milih di tempat parkir ngerokok, ngerokok Pak dia! Masyaallah! selesai ngerokok ngobrol, begitu Imam sudah baca selawat datang, baru dia datang terus Imam baca doa, ikut mengaminkan selesai qamat, walhamdulillah, enol enggak dapat apa-apa dia. Karena memang dia enggak punya niat untuk nambah ilmu, orang seperti ini walaupun ikut Jum'atan puluhan tahun enggak akan memberikan pengaruh sama sekali, karena hatinya tertutup.

Dan demikianlah hati ini bisa menentukan sampai pada penggunaan indra, saya ke sini ngapain tergantung dari suasana batin. Bagi seorang mukmin niat yang baik bisa memberikan pengaruh lebih kuat dibandingkan amalnya .
Jenengan catat Ini ya ! niat yang baik bisa memberikan pengaruh lebih kuat dibandingkan amalnya.
Hingga ada ungkapan, niatul Mukmin khairum Min amalih niat seorang mukmin itu lebih baik daripada amalnya.

Kok bisa demikian Pak? padahal kan niat kalau enggak jadi amal enggak berpahala! kata siapa? niat, walaupun tidak jadi amal karena di situ ada halangan tetap berpahala enggak? tetap berpahala! demikianlah keistimewaan orang yang punya niat yang baik.

Sekalipun hadis ini dhoif namun secara makna bisa dibenarkan, karena niat yang baik ketika tidak jadi dilaksanakan bisa bernilai ibadah, sebaliknya amal yang baik jika dilakukan tanpa niat tidak bernilai pahala.

Apa dalilnya? di sini keterangan Albaihaqi dalam kitab syuabul iman, Albayaki pernah mengatakan, niat tanpa amal itu bisa menjadi ibadah, dihitung satu. Misalnya sudah punya niat untuk hadir di kajian, ya! tapi ternyata bangun-bangun kesiangan, jam piro? jam 7! Masya Allah! kajiane eseh ono ora yo? Mbok cobo ditiliki, barangkali jamaahe baru sarapan, kajian bar subuh jam 7 gek teko. Begitu datang, loh ya toh jamaahnya baru sarapan, sarapan setelah kajian. dia datang untuk bergabung sarapan.

Apa dalilnya? Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Man hamma bihasanatin falam ya'malha

Artinya: Barang siapa punya niat untuk melakukan amal baik dan tidak berhasil dia kerjakan, maka akan dicatat untuknya pahala kebaikan. dicatat untuknya satu pahala kebaikan.

Para ulama mengatakan, Sementara amal tanpa niat tidak bisa menjadi ketaatan.

Jadi di sini ini kekuatannya ada di mana? niat!

Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa niat yang baik namun tidak jadi diamalkan bisa bernilai pahala, seperti hadis berikut, dari Abu Darda radhiallahu Anhu Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Siapa yang hendak tidur, bahasa Jawanya lebih ringkas ya, Siapa yang mapan turu, mapan tahu pak? mapan, wis mapan. Hah, bukan kaya ya, mapan Maksudnya apa? mau tidur.

Siapa yang mau tidur, sementara dia punya niat untuk qiyamul lailabu tapi ternyata dia kalah dengan matanya merem terus turu, sampai subuh, maka dicatat untuknya pahala sebagaimana yang dia niatkan dan tidurnya merupakan sedekah dari Allah untuk orang ini. Masyaallah! hadis riwayat Annasai dan statusnya sahih.

Baik, kalau begini kasusnya ya, dia datang ke Masjid dengan niat kajian, memang niatnya kajian. Sampai di Masjid turu, itu sedekah dari Allah atau bukan? hah! sedekah atau bukan? lah Bapak dapat apa? kalau seperti itu. Karena itu, bagi para sahabat tidur ketika sedang kajian atau Jum'atan itu di buat perumpamaan sebagaimana layaknya pasukan yang gagal. Perumpamaan mereka seperti pasukan yang gagal, sehingga dia berangkat tapi enggak dapat apa-apa. Enggak dapat perang, enggak dapat ganimah, enggak dapat apa-apa. Itu namanya pasukan yang akhfaku, yang gagal. Sehingga kalau lagi kajian kok tidur itu seperti pasukan yang gagal, sudah keluar waktu tapi enggak dapat ilmu apapun.

Wallahuam,

Baik, Insyaallah kita sambung di pertemuan berikutnya, ini sebagai pengantar dan mukadimah dan semoga kita bisa menghargai waktu kita sebagaimana kita menghargai harta yang kita punya dan semoga Allah Taala memberikan manfaat dan keberkahan dari apa yang kita pelajari.

Wasallallahu ala nabiyina Muhammadin waa alihi wasahbihi wasallam

Bismillah,

Coba kita bacakan beberapa pertanyaan,

1. Bismillahirrahmanirrahim,
Masyaallah! sebaiknya tidak ditulis bismillah ya, nanti tolong panitia jaga kertas ini baik-baik, karena ada tulisan Bismillahirrahmanirrahim. Mohon sarannya saya pengin bantu ekonomi suami untuk jualan makanan dari rumah cuman rumah saya tidak ada akses jalan untuk motor apalagi mobil, Masyaallah! ini kalau masuk gimana? melompat? jalan kaki, motor di luar terus jalan kaki, Masyaallah! baik! Mau daftar shopee food atau go food, grab food takut ada hal-hal yang melanggar syariat enggak halal. Adakah cara bagaimana saya bisa memakai tiga platform tersebut dengan aman tidak menyalahi syariat?

Sementara ini wallahu 'alam yang saya pahami, Insyaallah jualan di aneka platform ee, jualan makanan online kurang lebih secara umum hukumnya halal tidak ada masalah karena Anda jualan dan Anda berhak untuk mendapatkan bayaran. Masalah ada perbedaan harga itu kembali kepada kesepakatan. Artinya begini ya, kalau beli langsung dengan beli lewat aplikasi mahal mana? aplikasi! selisihnya berapa? 20% ya, kalau enggak salah selisihnya 20%, boleh enggak Pak kayak gitu Pak? boleh.

Contohnya, saya punya warung di pinggir jalan, saya juga buka warung di stasiun, saya juga punya warung yang sama di bandara. Harganya sama atau beda? beda! di pinggir jalan saya jual kopi Rp3.000 di stasiun rp.1.000 di bandara Rp2.000. Maka di masing-masing titik ini ada pasar yang berbeda sehingga di mana bumi dipijak di situ harga pasar dihargai ya. Karena beda-beda kan, ada pasar bandara ada pasar stasiun, ada pasar pinggir jalan.

Ada sebuah warung, tulisannya warung pinggir kali, Murah! pinggir kali kan! ya, sehingga ketika dia ee buat warung itu ya enggak terlalu bagus tapi ketika namanya diganti Riverside Resto, Masyaallah! Riverside Resto, restoran pinggir kali, mahal! dan saya pernah mampir diajak sama panitia, nama restorannya river side Resto, yo larang! saya bilang, wah ini andaikan namanya warung pinggir kali itu murah, Masyaallah!

Karena harga pasarnya be,beda, langsung di rumah harganya sekian tapi kalau lewat aplikasi harganya sekian sah-sah saja. wallahuam

2. Asalamualaikum..
Waalaikumsalam,, Bagaimana hukumnya, apabila seorang istri bersikap diam dan tidak ingin berkomunikasi lagi dengan suami. Dilakukan, dikarenakan suami melakukan kesalahan-kesalahan yang fatal dan sudah diingatkan beberapa kali tapi tidak bisa berubah juga. Apakah dosa buat istri yang seharusnya menjadi seorang yang taat kepada suami tapi ini jadi bertentangan dikarenakan sudah capek mengingatkan?

Mungkin Anda butuh pembantu yang tugasnya mengingatkan, biar nanti Anda enggak capek ngingetin ya.
Baik, inilah suasana rumah tangga yang mungkin kurang harmonis walaupun Anda tinggal di rumah yang ber ac dingin tapi karena Atine panas rasane panas. sebab ademnya suasana rumah tangga dan lingkungan tergantung dari cuaca batin, kalau batinnya adem ya Insyaallah nanti lingkungan kita jadi adem. Tayib, gimana ya sarannya ya! kalau lihat di buku tadi kan gini, Anda tidak punya kepentingan dengan urusan orang lain. Berarti saya tidak punya kepentingan dengan urusan Anda.

Barangkali perlu diukur dulu ya, kira-kira kesalahan suami itu tingkatnya seperti apa? kalau kesalahan suami ini tidak berkaitan dengan kedzaliman kepada istrinya, misalnya nafkah istri tetap tercukupi ya, fasilitasnya tidak dikurangi sehingga tidak mengurangi hak istri. Demikian pula untuk anak-anak, haknya tidak dikurangi.

Kemudian yang kedua, pelanggarannya tidak sampai menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, bukan pelanggaran kekufuran. Kalau pelanggaran kekufuran bahaya ini, seperti suami enggak pernah shalat, itu pelanggaran kekufuran. Atau suami dolanan dukun, senang mainan kelenik dan dukun, itu juga bisa sampai pada pelanggaran kekufuran.

Kemudian yang ketiga, bukan pelanggaran dosa besar, dosa besar ini juga bahaya karena nanti status suaminya jadi suami fasik sebab dia melakukan dosa besar. Contohnya suami judi atau mendem atau Wal 'iyadzubillah sampai pada zina. Nah kalau ini orang fasik.

Ketika Anda melihat, pertama kedua ketiga enggak ada Pak! Baik, Alhamdulillah dia tidak melakukan kesalahan yang menyebabkan status dia jadi fasik atau jadi kafir atau jadi orang yang dzalim kepada istrinya, Anda sebaiknya bertahan dan berusaha untuk menjadi wanita yang baik, semoga nanti bisa menular ke suaminya.

Suami saya anu ya Pak! apa? ee enggak mau puasa sunah misalnya, lah enggak mau puasa sunah kok didiamin toh! Anda mendiamkan ini, bisa jadi berdosa, sementara suami tidak meninggalkan hal yang wajib karena dia hanya tidak puasa sunah. Tapi masok Aku puasa sunah terus, justru itu Ibu kalau mau puasa sunah izin sama suaminya. Tidak boleh bagi seorang wanita melakukan puasa sunah sementara suaminya ada di rumah illa biidnihi kecuali dengan izin suaminya ya. Dan sekiranya kok susah untuk apa, diperbaiki mungkin Anda bisa sampaikan ke orang tuanya suami atau pakde-nya suami atau orang siapapun yang disegani oleh suami.

Enggak ada e Pak! karena bapak sudah meninggal, Pakde Bude juga sudah pada meninggal, suami sudah usia 70 tahun. Siapa kira-kira yang dihormati oleh suami? Ustaz! Nah, baik, datangkan ke kajian nanti anda tulis pertanyaan kemudian disampaikan dan sebutkan detail masalahnya ya, semoga nanti Ustazd bisa memberikan jawaban tanpa harus nyebut na-nama. wallahu 'alam'.

Ini sudah selesai, ini pertanyaan kemarin kan, Ini pertanyaan kemarin. cukup, insyaallah? Jam berapa sekarang? jam 6, kurang berapa menit lagi?
kurang 3 menit baru boleh salat? sudah boleh? kalau sudah boleh ya kita akhiri sampai di sini.
Baik demikian, Semoga apa yang kita pelajari ini bermanfaat. Wassalalahu 'ala nabiyina Muhammadin wa alihibihi wasohbihi wassalam
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Daftar Isi | Kajian | ANB | Buku Prinsip Hidupku | Kisah Nganggur Jadi Buku

Mutiara Hari Ini

Abu Zubair Hawaary
Akan datang suatu hari kematian menjemputku, tinggallah segala apa yang telah kutulis. Oh andai saja setiap yang membacanya berdo’a untukku, agar Allah Ta’ala melimpahkan ampunan untukku, serta memaafkan kekurangan dan buruknya perbuatanku.
[al Jumu’ah/62 : 10]
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung“.

Kontak

Ukhuwah, kritik, saran, masukan silakan hubungi:

Klik Di Sini