Jangan Tinggalkan Sunnah yang Rutin (Prinsip Hidupku)
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
6. JANGAN TINGGALKAN SUNNAH YANG RUTIN
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Selasa, 3 Desember 2024
🏢 Masjid Al Furqon, Godean, Sleman
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Melanjutkan pembahasan buku prinsip hidupku, masuk pada bab jangan tinggalkan sunnah yang rutin, dimana ada 2 jenis sunnah yang kita lakukan sehari-hari yakni:
1. Sunnah muakkadah ; rutin dikerjakan Nabi ﷺ, semisal ; shalat qabliyah subuh, witir
2. Sunnah Ghairu Muakkadah ; terkadang ditinggalkan oleh Nabi ﷺ
Yang kita maksudkan dalam tema kajian kali ini adalah sunnah muakkadah (rutin), yang sebisa mungkin jangan ditinggalkan, bertujuan agar seseorang memiliki amal andalan ketika menghadap Allah, berdasarkan hadits dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ نُودِىَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ ، هَذَا خَيْرٌ . فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ
“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”
فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ – رضى الله عنه – بِأَبِى أَنْتَ وَأُمِّى يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَا عَلَى مَنْ دُعِىَ مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ ، فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ « نَعَمْ . وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ »
Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya, “Ayah dan ibuku sebagai penebus Anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut?”
Nabi ﷺ pun menjawab, “Iya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka.” (HR. Bukhari no. 1897, 3666 dan Muslim no. 1027)
Abu Bakar Al-Muzani berkomentar tentang sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu’anhu,
مَا فَاقَ أَبُوْ بَكْرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – أَصْحَابَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بِصَوْمٍ وَلاَ صَلاَةٍ ، وَلَكِنْ بِشَيْءٍ كَانَ فِي قَلْبِهِ ، قَالَ : الَّذِي كَانَ فِي قَلْبِهِ الحُبُّ للهِ – عَزَّ وَجَلَّ – ، وَالنَّصِيْحَةُ فِي خَلْقِهِ
“Tidaklah Abu Bakar itu melampaui para sahabat Muhammad ﷺ (semata-mata) karena (banyaknya) mengerjakan puasa atau shalat, akan tetapi karena iman yang bersemayam di dalam hatinya.”
Mengomentari ucapan Al-Muzani tersebut, Ibnu ‘Aliyah mengatakan, “Sesuatu yang bersemayam di dalam hatinya adalah rasa cinta kepada Allah ‘azza wa jalla dan sikap nasihat (ingin terus memberi kebaikan) terhadap (sesama).” (Jami’ Al-’Ulum wa Al-Hikam oleh Ibnu Rajab, 1: 225).
wallahu'alam
Bismillahhirrahman nir rahim
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Alhamdulillah, wasshalatu wassalamu 'ala Rasulillah, wa'ala ahlihi wasohbihi wamawwalah. Wa asyhadu alla illa ha illawlahu wahdahu la syarikallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu warasuluh, shallalhu alaihi wa'ala alihi wasohbih, waman tabi'ahum bi ihsanin illa yaumuddin
Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan ke hadirat Allah, kemabli dipagi ini kita kembali melanjutkan pembahasan buku prinsip hidupku. Dan Insya Allah yang akan kita kupas tentang "Jangan Tinggalkan Sunnah yang Rutin".
Sunnah yang kita lakukan sehari hari itu ada 2:
Sunnah ada yang bentuknya sunnah muakaddah dan ada yang ghair muakaddah
Pembedanya adalah, ini (muakaddah) rutin dikerjakan oleh Nabi sallalahu alaihi wasallam. Sehingga untuk sunnah muakaddah hampir Nabi sallalahu alaihi wasallam tidak pernah meninggalkanya. Kebalikannya yang ghairu muakaddah, ini terkadang ditinggalkan oleh Nabi sallalahu alaihi wasallam
Jadi melihat dari seperti apa perbuatan Nabi terhadap praktek itu, kalau hampir beliau tidak pernah meninggalkannya, disebut sebagai sunnah yang sangat ditekankan.
Contohnya; sholat qobliyah dan badiyah, terutama qobliyah subuh, sholat witir, qobliyah dhuhur 4 rokaat, itu hampir Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam tidak pernah meninggalkannya.
Kita maksudkan sunnah yang rutin disini adalah jenis yang pertama/sunnah muakaddah. Apa yang menjadi sunnah muakaddah, apa yang menjadi rutinitas kita, kalau bisa jangan ditinggalkan, tujuannya apa? semoga ini menjadi andalan bagi kita ketika ingin mendapatkan surga.
Untuk bisa disebut sebagai ahli shalat atau ahli puasa, seseorang harus rajin mealukannya. Jika hanya dilakukan sesekali, belum disebut sebagai ahlinya.
Ahli puasa itu berarti perlu puasa berapa kali? Senin Kamis apakah sudah ahli puasa? sudah, ahli puasa senin kamis. Sehingga disebut sebagai ahli puasa ketika dia rutin melakukannya.
Ketika seseorang telah menjadi ahli dalam bidang ibadah tertentu, berarti ada amal yang bisa dia jadikan andalan ketika menghadap Allah. "Amal yang bisa dia jadikan andalan ketika menghadap Allah".
Nah disaat itulah dia bisa berharap, Semoga nanti dipanggil Allah masuk surga melalu andalan amal itu
Berdasarkan hadits berikut: Dari Abu hurairah radhiyallahu 'anhu, nabi bersabda;
Ketika Allah telah menyelesaikan hisab
'Yang ahli shalat, dipanggil dari pintu shalat, yang ahli jihad, dipanggil dari pintu jihad,yang ahli puasa, dipanggil dari pintu arrayyan, yang ahli sedekah dipanggil dari pintu sedekah, dan demikian seterusnya'.
Kita ahli yang mana? misalnya nih ada orang, ahli shalat tidak, ahli puasa tidak, sedekah ya enggak, jihad apalagi. Bagaimana dia bisa punya keterkaitan dengan Allah, apa yang bisa diandalkan ketika menghadap Allah, ketika semua ibadah-ibadah yang diajarkan dalam syariat tidak ada satupun bagi dia yang menjadi rutinitasnya.
Itulah yang saya maksud ketika sudah punya sunnah yang rutin jangan ditinggalkan, agar kita masuk kategori sebagai orang ahli di bidangnya.
Sebagian ulama mengatakan, jadi alasan ketika orang masuk surga. misalnya begini, kamu kenapa masuk surga? Kamu berhak gak dapat surga? alasanmu apa? Bangun alasan yang kuat untuk bisa mendapatkan surga. Alasannya adalah saya ahli di bidang ini, saya ahli dibidang ini, Walaupun semuanya kembali kepada ketetapan Allah dan Hak Allah ketika menghisab hamba. Tapi perjuangan kita, miliki alasan kuat untuk bisa mendapatkan balasan yang indah di akherat.
Dan hadits ini menyebutkan, ada beberapa orang yang dimasukan oleh Allah ke dalam surga karena dia ahli di bidang ibadah tertentu
Lalu Abu Bakar bertanya kepada Nabi: Bapakku dan Ibuku menjadi tebusannya ya Rasulullah
ini yang disebut kalimatul fida, kalimatul fida itu artinya adalah pernyataan untuk menunjukkan penegasan.
Ibu dan Bapakku sebagai tebusannya. Tolong jelaskan dengan lebih rinci.
Tidak ada ruginya bagi orang yang dipanggil dari semua pintu itu.
Apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu itu?
Jawab Nabi Shalallahu alaihi wassalam, betul dan aku berharap kaulah orangnya.
Sehingga Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam mendoakan kebaikan untuk Abu Bakar ash-siddiq agar beliau menjadi orang yang ketika di akherat dipanggil dari semua pintu surga.
Dan itu nilai keistimewaan manusia seperti Abu Bakar, ahli dibidang A, ahli dibidang B, ahli dibidang C. Ada banyak sekali ibadah-ibadah yang menjadi rutinitas Abu Bakar.
Sehingga Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam mengatakan, aku berharap kau termasuk salah satu diantaranya.
Keutamaan Abu Bakar yang tidak bisa ditiru orang lain
Apa keutamaan Abu Bakar yang tidak bisa ditiru orang lain?
Coba kita lihat pernyataan berikut:
Ada sebuah perkataan yang disampaikan oleh seorang ulama tentang nilai keutamaan dari Abu Bakar
Ibnu Rajab menyebutkan dalam lathaiful maarif,
Bakr almuzani mengatakan,
Abu Bakar tidaklah lebih unggul dibandingkan kalian, tidaklah lebih hebat dibandingkan kalian karena banyaknya puasa atau banyak shalat. Kalau banyak puasa dan banyak shalat, ada sahabat yang lebih banyak daripada Abu Bakar. "Namun iman yang tertancap dalah hatinya".
Bagian ini gak mungkin disaingi
Sehingga Abu Bakar lebih unggul dibandingkan kalian karena masalah iman yang ada di dalam hatinya sehingga yakin Abu Bakar itu luar biasa.
Abu Bakar punya tingkat yakin yang tinggi, Abu Bakar punya tingkat iman yang tinggi, punya kecintaan kepada Rasulullah yang tinggi.
yang ini ada dalam hatinya, maka tidak akan bisa untuk ditiru dan disaingi, itulah kesitimewaan Abu Bakar Ash Shiddiq.
Sehingga apabila kita ditanya apa nilai keutmaan Abu Bakar yang tidak bisa ditiru orang lain,
"Keutamaan iman dalam hatinya"
Kalau masalah berlomba banyak-banyakan amal, mungkin orang sekarang bisa mengalahkan Abu Bakar. Berlomba-lomba banyakan puasa, orang sekarang bisa mengalahkan Abu Bakar.
Puasa tiap hari,bisa ya? Ada beberapa orang yang puasa tiap hari
Saya pernah punya temen, bapaknya itu tiap hari puasa,tidak puasa itu cuman idul fitri, idul adha, hari tasyrik, selain itu puasa tiap hari.
bapaknya ini punya sedikit ilmu perdukunan, cuman puasa tiaphari, jadi amalan dia itu puasa tiap hari. Dan orang ini udah sepuh tapi puasa tiap hari.
Karena ada beberapa orang yang seneng dengan apa istilahnya, prihatin.
Dia menjalani lelakon prihatin, makin prihatin makin seneng. Dia menikmati puasa, dia menikmati gak makan, dia menikmati kurang tidur, itu dinikmati. Kroso prihatin itu seneng. Karena ada sebagian orang kayak gitu, sehingga hidupnya memang sengaja tidak mencari kemewahan, serba terbatas, prihatin. Ada juga sebagian diantara orang yang seperti itu jadi syarat, kalau kamu mau ilmu kanuragan maka syaratnya harus prihatin. Lelakon prihatin seperti itu salah satunya adalah puasa setiap hari.
Dan seperti itu bisa secara kuantitas, amal itu lebih banyak daripada amal sahabat, tapi secara kuantitas tidak mungkin bisa disaingi.
Misalnya ada pak Budi, Pak Walidi, ada Pak Paimin, semuanya shalat, kira2 pahalnya sama apa beda? bedanya di mana? kualitas batin, kualitas batin yang membedakan. Sama-sama ibadah tapi karena kualitas batinnya beda maka pahalnya beda.
Apa yang bisa Anda bayangkan ketika yang shalat Abu bakar, ketika Abu bakar shalat mengalahkan semuanya. Sehingga dua rakaat yang dikerjakan Abu Bakar dengan dua rakaat yang kita kerjakan nilai pahalanya beda. Karena Abu Bakar punya sesuatu yang ada dalam hatinya.
Sebab ibadah yang diiringi dengan kekuatan iman yang tinggi lebuih besar niilai pahalnya dibandingkan dengan ibadah yang kualitas imannya rendah
Makanya kita perlu belajar memupuk iman, agar ketika iman itu semakin kuat, makan nilai ibadah kita akan semakin besar.
Disini kita mendapatkan pelajaran, bahwa Allah subhanahu wata'ala memasukkan ke dalam surga para hambaNya, sesuai dengan amal keahlian yang dia punya. yang ahli shalat, yang ahli jihad, yang ahli puasa, ahli sedekah dan seterusnya.
Kita ahli yang mana? Ada Insya Allah ya,
Jangan sampai tidak salah satu, usahakan kalau gak bisa semuanya, jangan tinggalkan yang paling penting.
Dalam riwayat yang lain, juga dari sahabat Abu Hurairah radhiyalahu 'anhu disebutkan: 'Setiap orang yang beramal disediakan oleh Allah salah satu pintu di surga, dan dia akan dipanggil menuju surga melalui pintu amal tersebut.'
Maka ahli shalat dipanggil daripintu shalat, ahli sedekah akan dipanggil melalui pintu sedekah dan seterusnya.
Manusia akan dipanggil menuju surga sesuai kebiasaan amalnya, yang punya kebiasaan amal A, sampai disebut ahli amal A, maka dia punya peluang menuju surga melalui kebiasaan amal itu.
Sehingga sekali lagi, *perjuangkan salah satu, kalau tidak bisa semua,jangan ditinggal semua.* Sambil diperbaiki suasana batinnya.
Karena kita menghendaki amal itu perlu diiringi dengan semangat iman dalam hati, sehingga dengan ini seorang mukmin ketika beramal dipenuhi dengan keinginan untuk semakin dekat dengan Allah ta'ala.
Bapak kenal Umar bin Abdul Aziz? Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Coba dibuat perbandingan ya, Muawiyah bin Abu Sofyan dan Umar bin Abdul Aziz, mana yang lebih afdhal?
Ada orang yang pernah bertanya kepada Abdullah bin Mubarraq (gurunya Imam Bukhari) Siapa yang lebih afdhal menurut Anda? Muawiyah bin Abu Sofyan atau Umar bin Abdul Aziz?
Lalu beliau mengatakan, setitik debu yang masuk di hidungnya Muawiyah ketika sedang jihhad bersama Rasulullah lebih afdhal daripada 100 Umar bin Abdul Aziz. Karena Muawiyah pernah shalat di belakang Nabi Shalallahu alaihi wassalam, saat Nabi Shalallahu alaihi wassalam mengucapkan ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin, Muawiyah ikut membaca Aamiin.
Dan yang ketemu Nabi Shalallahu alaihi wassalam, kualitas imannya jelas beda dengan yang tidak ketemu Nabi Shalallahu alaihi wassalam, maka sahabat tidak mungkin bisa ditiru, dari sisi kekuatan batin yang mereka punya ketika mereka ibadah. Sampai ada yang mengatakan tadi, setitik debu yang masuk di hidungnya Muawiyah ketika sedang jihhad bersama Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam lebih afdhal daripada 100 Umar bin Abdul Aziz.
Dan mereka termasuk diantara orang-orang yang punya keahlian dalam aneka-aneka ibadah, maka selanjutnya kita harus sudah mulai berfikir, amal ibadah apakah yang menjadi kebiasaan kita yang ini pahalanya akan terus mengalir walaupun pelakunya sudah udzur.
Dulu saya rajin puasa Pak, tapi sejak saya kena penyakit misalanya, magh atau penyakit gerd atau penyakit asam lambung, saya sekarang sudah gak sanggup puasa kecuali pas puasa wajib, itupun pakai obat. Ada kayak gitu ya?
Ada waktunya jasad ini tidak bisa dipakai untuk melakukan ibadah, nah di saat itu dia harus istirahat berhenti. Saat dia berhenti ada pahala yang terus mengalir.
Ada orang yang beramal lalu terhenti, dalam posisi ketika dia terhenti ketika beramal. Saat dia terhenti ketika beramal ada tiga kondisi:
1. terhenti ketika beramal tanpa udzur --> pahala putus
2. terhenti ketika beramal ada udzur tapi amal itu bukan kebiasaan, baru sesekali. Jadi belum jadi kebiasaan namun terhenti karena udzur --> pahala putus
3. beramal sesuai kebiasaan, terhenti karena ada udzur --> pahala tidak putus/ajrun ghairu mamnun. Terjadi pada orang, dia punya kebiasaan lalu dia terkena udzur sehingga terhenti kebiasaan itu, maka mereka mendapatkan pahala yang tidak pernah putus.
Perjuangkan untuk ini, mumpung masih bisa rajin beramal.
Misalnya ada yang tidak pernah absen ikut rutin kajian Selasa pagi, lalu apabila suatu saat kajian libur tapi jamaahnya tetap punya semangat, insya Allah yang bersangkutan pahalanya tidak terputus
Tapi apabila datang sesekali, maka itu terputus. Berlaku pahala yag tidak putus kalau berkali-kali sampai itu jadi rutinitas dia.
Pada saat seseorang beramal, hendaknya niatnya tidak diputus
Ada orang daftar haji reguler, haji reguler kan antrinya panjang, beliau usianya sudah tua tapi antrinya masih lama, lalu oleh anaknya disarankan agar menarik uangnya 20jt untuk anaknya buat modal usaha, karena uang nganggur dalam waktu yang lama uangnya buat apa, sang Bapak tidak mau mengambil uang tersebut. Jika aku mati maka aku mati sedang dalam penantian.
Sehingga kita sedang menantikan kapan bisa haji, kapan, bisa haji. Keinginan kuat ada, niat ada tapi keterbatasan terjadi. Mau ikut forada rasanya berat, mau ikut plus juga rasanya berat. Berat di mana? Rasanya berat, ongkosnya mahal, akhirnya daftarnya reguler.
Ada istilah di Indonesia hajinya, ramah lansia, yang berangkat tuwek-tuwek, akhirnya jadi kurang efisien, yang seharusnya dia sudah tidak wajib beribadah karena sudah ada yang pikun namun dipaksakan, masalahnya orangnya kayak gini, pernah mendapatkan orangnya keluyuran sudah tua sekali, ada ditanya bapak mau kemana, tidak bisa bahasa Indonesia.
Pas dicoba uji coba bahasa krama juga tidak bisa, ternyata bisanya bahasa Lombok, ternya aorang Lombok. Orangnya sudah stress ingin pulang,katanya sudah bosan, dengan suasana sangat panas, suhu di atas 40, bisa hilang. kemudian dia di luar tenda, keluyuran bisa hilang.
Bisa jadi berpeluang di tempat-tempat lain, makanya untuk berhaji kita perlu memperhatikan kondisi fisik. Kalau sekiranya secara akal orangnya sudah tidak berfungsi dengan maksimal,bisa jadi gugur kewajibannya dan nanti bisa dibadalkan.
Jadi intinya memiliki kebiasaan amal tertentu agar kita tidak dianggap sebagai orang yang putus dalam beramal.
Ada buku rambu-rambu dalam belajar agama, Ada seorang ulama yang beliau itu sudah mendapatkan kabar bahwa kajian di tempat A sedang libur karena yang mengisi sedang sakit, tapi beliau tetap berangkat. Sampai di situ ya memang betul libur, cuman beliau santai saja di situ,setelah itu beliau balik,
Kemudian ditanya sama temennya, lok tetep mangkat? Lalu beliau menjawab, saya tidak ingin catatan amal saya putus. Jadi hari itu jam itu saya tetap berangkat, walaupun gak ada, saya tetap berangkat.Karena gak ingin catatan amalnya putus.
Maka itu contoh bagaimana menjaga semangat terhadap amalan rutinitas agar tidak putus, walaupun bisa jadi nggak ada sebab, tetap dikerjakan.
Maka kalau selasa pagi ustadznya gak ada njenengan tetap mangkat, Ngopo Pak? barangkali ada teh nganggur.
Baik, kita berusaha gimana caranya agar ibadah-ibadah yang kita lakukan tidak putus, kita buat ibadah kita selalu lestari, terlaksana dan jangan sampai putus.
Diantara manfaat lainnya ketika kita memiliki amalan rutin, maka ketika kita punya udzur sehingga tidak mengamalkan ibadah rutin itu, Insya Allah pahalanya tetap dicatat sesuai rutinitas kita. Pahalanya tetap dicatat sesuai rutinitas kita.
Nabi bersabda;
Nalika hambaNe niku sakit nopo safar, maka dicatat untuknya seperti rutinitas yang dia kerjakan ketika tidak safar atau ketika sehat.
Ketika hamba itu sakit atau safar, lalu dia tidak melaksanakan ibadah tertentu, maka akan dicatat untuk hambaNya sesuai kebiasaan ketika di rumah dan tidak sakit.
Gimana pak kalau sakitnya sakit menahun? yang gak sembuh-sembuh selama bertahun-tahun.
Contoh sakit menahun stroke, stroke itu 3 hari atau berapa hari? Itu pilek kalau 3 hari. Pilek 3hari sembuh, watuk 3 hari sembuh.
Tapi kalau stroke berapa hari? Tahunan
Orang butuh angka tahun untuk mengobati struk, bahkan nggak sembuh-sembuh sampai mati, Masya Allah
Dan seperti ini penyakit yang berat, padahal stroke itu sudah seperti trend masa sekarang.
Sampai ada orang yang merasa biasa ketika mengalami stroke, wis biasa, dari dulu juga udah sering mengalami stroke.
Saya punya jamaah yang beliau termasuk rajin shalat jamaah, dan beliau ketika stroke gak bisa kemana-mana,itu nangis.
Kangen dengan suasana dulu, bisa kumpul denganteman-teman di Masjid, Dzikir bareng, Jum'at an bareng dan seterusnya. Sekarang cuman tinggal di atas ranjang, gak bisa ngapa-ngapain, beliau nangis!
Insya Allah orang ini dapat pahala gak? Dapat, karena dia rutin, Jum'atan dia rutin sampai pada titik tertentu hari Jum'at dia nggak bisa berangkat sebab sakit menahun. Nah posisi ini insya Allah yang bersangkutan tetap mendapatkan pahalanya.
Sebagai saran, lakukan hal berikut:
Bismillah, tolong dijawil yang ngantuk Pak! Ada kopi gak di luar?
Bismillah, alhamdulillah
1. Pertama miliki apa yang dinamakan wadzifah
Apa itu wadzifah? itulah amal sunnah yang rutin kita kerjakan.
Anda bisa pilih amal apapun, baik bentuknya shalat, bentuknya puasa, membaca Alquran dan yang lainnya.
Silakan amal wadzifah itu dipilih sesuai passion, passion itu bahasa Jawanne nopo? Sesuai minat, atau bakat, kesenengan.
Pilih amal sesuai kesenengan, sesuai minat dan bakat. Nah masing-masing orang diberi Allah rutinitas amal yang beragam,
Ono sing rajin sholat tapi nek kon puasa berat, ono sing rajin puasa nek kon sholat berat. Ada yang rajin sedekah tapi nek kon mangkat ngaji nggak mau
Wonten pengajian nggeh Mas?
Nggeh.
Mangke kulo sing maringi nasi.
Dia ngasih snack, dia ngasih konsumsi.
Itu kebutuhan konsumsi berapa itu biasanya?
2juta Pak!
wes ini 3 juta titip saya!
La monggo Bapak melu!
Nggak, saya gak ikut.!
Dia nggak mau ikut ngaji tapi dia nyumbang, semangat dia nyumbang, dermawan dia tinggi.
Ini dia memilih amal sesuai wadzifah, bentuknya adalah sedekah.
Nabi sallalahu alaihi wassalam bersabda;
Wahai an nas/manusia, silahkan kalian ambil amal yang mampu untuk kalian rutinkan, Sesungguhnya Allah tidak pernah bosan sampai kalian bosan.
Allah tidak pernah bosan untuk memberi pahala, sampai kalian bosan untuk beramal.
Begitu putus, pahalanya putusMakanya Nabi menyarankan, pilih amal yang mampu dirutinkan
Jangan banyak tapi cuman borongan tapi buatlah sedikit namun sering.
Sedikit tapi sering itu lebih baik daripada banyak tapi borongan
Padahal kita kalau beramal seringnya mborong, pas ramadhan khatam 5x, Njenengan khatam ping pinten Pak? Bisa nggak khatam 10x sehari? Cuman baca daftar isi aja Mas, surat alfatehah, surat Al Baqarah...Khatam sampai sekian kali misalnya, sehari, nah posisi dia khatam sekian kali sehari itu mborong
Ramadhan tok itu kayak gitu, diluar ramadhan jedes habis
Syawal itu Qur'an ditutup untuk ketemu tahun depan.
Sehingga orang males ibadah itu ketika kapan? Syawal Begitu masuk Syawal, turun ibadah. Bahkan balas dendam, ditinggalkan semua.
Dan kita perlu lihat, bahwa Nabi menyarankan kalau mau ambil amal, ambilah yang membuat kita tidak bosan mengerjakannya
2. Selanjutnya pilih yang ringan dan sanggup untuk di rutinkan
selanjutnya pilih amal yang bisa dirutinkan,walaupun sedikit.
Pilih amal yang bisa dirutinkan walaupun sedikit,
Ketika memilih amalan wadzifah pilih yang ringan dan sanggup untuk di rutinkan. Sanggup untuk dirutinkan artinya bukan model amal yang dikerjakan dengan suasana moody, nek lagi mood mau beramal kalau enggak mood tidak mau beramal.
Artinya bukan amal yang moodi, mood mood an
Mood niku apa? mood? Karep, nek lagi karep mau beramal. Nek gak karep tidak mau beramal. Beramal mood mood an kayak gini ya tidak disebut rajin dalam beramal.
kok tumben pengajian?
lagi mood!
ngemud opo?
ngemud permen
Nabi shallawlahu 'alaihi wassalam bersabda:
Sesunguhnya amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amalyang da'im, terus menerus meskipun sedikit. Amal yang tersu menerus tidak pernah putus, walaupun sedikit, itulah amal yang paling dicintai oleh Allah
Tiga hari kan berarti sama dengan 30 kali pahalanya, berarti sama dengan puasa setahun karena bulan ini puasa bulan depan puasa dan seterusnya.
Kata Abdullah bin Amr, aku bisa lebih dari itu! Lalu nabi sallallahu alaihi wasallam menasehatkan kalau begitu puasalah sehari dan jangan puasa sehari! Itulah puasa nabi Daud dan itu puasa terbaik, itu puasa terbaik.Ada dai yang ngaku saya berpuasa, puasa nabi Idris! ngertine teko endi, ngawur itu. Dan dia memang rajin puasa, tapi ngakuinya Puasa Nabi Idris. Sampean ngerti idris seko endi.
Puasa ini pun dikerjakan oleh Abdullah bin Amr bin Ash sampai tua hingga beliau merasa keberatan. Beliau merasa keberatan artinya enggak putus-putus sampai tua. Kemudian beliau mengatakan, 'andaikan dulu aku menerima keringanan yang diberikan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, tentu itu lebih saya sukai daripada harta dan keluargaku.
Hadis Riwayat Ahmad.
Nah ini contoh ya, sahabat kalau sudah ngambil amal tertentu, dikerjakan sampai tua, sampai enggak mampu lagi mengerjakannya, shingga amalnya tidak pernah putus.
Wallahu 'alam
Alhamdulillahirobbilalamin, insyaallah kita ketemuan berikutnya kita mau bahas ini, apa judulnya? Jadilah manusia nol kedhaliman, Insya Allah
Wasallallahu 'ala Nabiyyina Muhammadin wa 'ala alihi wasohbihiwasalim
Baik ada beberapa pertanyaan:
1. Assalamu'alaikum
Wa'alaikumussalam.
Buah sisa codot itu halal apa haram?
Yang nyolong yang mana? Codotnya atau orangnya? Sehingga rebutan karo codot e pak! Rebutan karo codot, yang berhak yang mana? Orangnya apa codotnya?
Codot itu kelelawar, pemirsa! barangkali perlu diterjemahkan.
Buahnya tetep halal walaupun dimakan hewan. Dimakan ulat, dimakan apalagi? lalat biasanya ya,lalat buah. Sehingga buah tetap halal walaupun sebagian dimakan binatang karena itu halal hewan apa buah-buahan yang dimakan kelelawar.
2. Assalamu'alaikum
Wa'alaikumussalam.
Apakah boleh ikut menjamak shalat ketika ikut hajatan bagi ibu-ibu dan saat itu turun hujan lebat dengan alasan daripada tidak shalat?
Itu tergantung tingkat sibuknya. Kalau sibuknya masih memungkinkan untuk dia tinggalkan, maka dia wajib shalat tepat waktu enggak boleh jamak. tapi kalau sibuknya enggak bisa ditinggalkan maka boleh dia jamak. Jadi tergantung tingkat sibuknya.
Ada sebagian orang yang sibuknya enggak bisa dia tinggalkan, dokter lagi operasi ya, masuk waktu shalat, wes ditinggalkan dulu! wes dibeleh tinggal shalat jamaah lanjut nanti, pripun kira-kira pak? iya ,enggak boleh! kenapa ?ini nyawa sehingga dia harus shalat jamak.
Misalnya, operasi jam 03.00 sore atau jam 02.00 siang, operasi dimulai jam 2 siang, selesainya kapan?? biasanya 5 jam, karena lama maka Dzuhur jamak Ashar dah nanti operasi. Selesai mungkin menjelang Magrib atau adzan Maghrib, saat adzan magrib dia sudah shalat Ashar dijamak dengan dhuhur. Walaupun tidak safar karena berkaitan dengan masalah apa? masalah tadi ada kondisi genting yang tidak mungkin dia tinggalkan.
Wallahu 'alam
3. Assalamu'alaikum
Wa'alaikumussalam.
Pekan sebelumnya Anda menjelaskan tentang hindari kemaksiatan dengan tangan lisan dan hati. Bagaimana jika di dekat rumah kita ada tempat kemaksiatan, jika dengan tangan, kekuasaan, lisan, tidak mampu, apa dengan ingkari hati sudah cukup?
Ya kalau tidak mampu, satu dan dua tidak mampu, maka pilihannya tinggal yang terakhir, 3. Misalnya jualan khamr di depan saya e Pak! Arep ngomong yo ra iso, mereka ndablek diomongi. Arep apa misalnya? nangkep pelakunya juga gak bisa, kita gak punya wewenang.
Maka minimal nopo? Benci dengan hati, ora seneng praktek kayak gitu. Dan dihindari jangan malah nonton. Kok penasaran yo!, jarene ono apa istalahe? bartender, khamrnya nanti bisa meletup. Ya kalau seperti itu berarti dia menikmati bukan mengingkari.
4. Assalamu'alaikum
Wa'alaikumussalam.
Apakah betul Rasul shallawlahu 'alihi wasalam itu kalau salat tidak pernah do'a?
Ya jelas salah, karena shalat itu isinya do'a
ihdinash-shirâthal-mustaqîm, shirâthalladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn. Doa mboten? Doa!.
Terus apalagi? "Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii wahdinii wa'aafinii warzuqnii ". Doa mboten? Doa!.
“Subhaanakallahumma robbanaa wa bihamdika allahummaghfirlii”, Doa? Doa!.
Jadi ada banyak doa yang dibaca Nabi Shallahu allaihi wasallam. Karena shalat isinya dizikir dan do'a, sehingga kalau pas sholat tidak pernah doa, ini ya keliru
Wallahu 'alam
4.Assalamu'alaikum
Wa'alaikumussalam.
Mau tanya kalau diluar tema kajian kali ini. Kalau saya sudah daftar haji,terus nabung untuk pelunasan besok-besok, tapi kepingin umroh. Baiknya uang tersebut sebagai tabungan haji atau bisa dipakai untuk umroh dulu? Tabungan hajisudah bisa untuk umroh.
Ada catatan pekerjaan tidak punya gaji bulanan tapi gojek online
Masya Allah, Alhamdulillah,nabung dari hasil gojek online untuk beragkat haji
Nah sekiranya kondisi Anda ketika dipakai umroh, nanti uangnya bisa habis dan saat panggilan porsi haji gak ada dana maka sebaiknya bertahan.
Cuman ya ini perlu juga ngukur lamanya ya, berapa tahun lagi Pak? Ya masih 20 tahun! Kalau masih 20 tahun silahkan uangnya dipakai.
Tapi kalau tinggal 5 tahun, tinggal 5 tahun maka bertahan. karena kalau tinggal lima tahun, sementara sumber pendapatannya mungkin tidak terlalu besar, jika dipakai umroh nanti saat panggilan dia tidak punya pelunasan.
5. Assalamu'alaikum
Wa'alaikumussalam.
Pernah dengar kajian Ustad bahwa seorang lelaki bisa tetap masuk surga meski hanya melakukanyang wajib-wajib saja. Kalau lelaki tersebut belum bisa ngaji,bacaan shalat hanya hafalan,ejaan Arabnya ejaan bahasaIndonesia. Bagaimana kondisinya?
Dia wajib belajar
Terutama BacaanQur'an yang wajib untuk dia ketahui wajib dia pelajari.
Tidak boleh baca Al Qur'an memakai transliterasi itu ya! Alqur'an yang ada transliterasi itu, nanti ketika dibaca itu bukan baca Qur'an itu Pak!.
Yang pakek tulisan latin, ya seperti kemarin ya! Kita pernah cerita, Alladzina jadi apa? Alad, alad zina. Ha dia bacanya alad zina. Alladzina dibaca alad zina, maka ndak boleh. Baca Qur'an pake trsnliterasi kayak gini ndak boleh. Nanti jadinya ngawur.
Ini hanya alat bantu kalau kesulitan mengucapkan, satu dua kata saja. Jangan dibaca seterusnya, kewajibannya harus belajar
Wallahu 'alam
3. Assalamu'alaikum
Wa'alaikumussalam.
Bagaimana pedoman mengambil rukhsoh dalam ibadah wajib dan sunnah, semisal safar atau udzur sakit. Lebih utama ambil rukhsoh atau tidak?
Kalau safar atau sakit, sebaiknya ambil rukhsoh. Dan ngambil rukhsoh seperti ini jumhur ulama menganjurkan. Sebagaimana Allah mencintai ketika hambanya tidak maksiat maka Allah juga mencintai ketika hambaNya memgambil keringanan dariNya.
Wallahu 'alam
Walhamdulillahi rabbil 'alamin
Demikian yang bisa kita bahas, semoga bermanfaat
"Wasallahu 'alan nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi wasahbihi ajma'in. Wa akhiru dakwana alhamdulillhi rabbil 'alamin".
Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh