Jangan Lewatkan Sehari Tanpa Menambah Ilmu - Ustadz Ammi Nur Baits
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Allah berikan usia yang bermacam-macam bagi manusia, dengan usia yang panjang kelak manusia akan ditanya untuk apa dihabiskan, karena usia itu waktu sebagaimana hadits berikutعَنْ أَبِي بَرْزَةَ الأَسْلَمِيِّ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ». [صحيح] - [رواه الترمذي] - [سنن الترمذي 2417]
Artinya: Abu Barzah Al-Aslami raḍiyallāhu 'anhu meriwayatkan, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat kelak hingga ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan Tentang ilmunya, untuk apa ia manfaatkan Tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan Dan tentang tubuhnya, untuk apa ia pergunakan.[Sahih] - [HR. Tirmizi - Diriwayatkan oleh Dārimi] - [Sahih Ibnu Hibban - 2417].
Salah tugas hamba adalah mempelajari wahyu Allah berupa Al Quran & Hadits, maka jangan lewatkan satu hari pun tanpa menambah ilmu. Ketika kita dilahirkan kita tidak mengetahui apapun kemudian Allah berikan ilmu setahap demi setahap, dalilnya firman Allah Surat An-Nahl Ayat 78:
وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Syarat belajar ilmu bisa membuat hati menyala jika ;
1. Hatinya terbuka
2. Sumber ilmu yang baik - guru yang baik
3. Pendengaran dan penglihatan yang berfungsi dengan baik - saluran yang baik
4. Fokus
Ada orang yang belajar namun hatinya tidak terbuka dengan niat yang buruk seperti mencari-cari kesalahan, atau melakukan perdebatan. Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata,
شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي
Artinya: “Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2 190).
Sepatutnya kita renungkan firman Allah dalam Surat Al-Isra Ayat 36:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Wallahu 'alam
Youtube: https://www.youtube.com/live/-Jf0hpX2RsQ?si=AP53SXW4Vum6Kv7s
Facebook: https://fb.watch/uvaDgAUVjy
#ilmu #ulama #dosa #hati
Isi ceramah lengkap