Jadilah Manusia Nol Kedzaliman - Ustadz Ammi Nur Baits
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Melanjutkan pembahasan Buku Prinsip Hidupku, pada bab tentang jadilah manusia nol kedzaliman, berikut ini dalam sebuah hadits dijelaskan tentang sikap Nabi ﷺ yang berusaha menghindari kedzalimanعن أنس بن مالك رضي الله عنه مرفوعاً: قال الناسُ: يا رسولَ الله، غَلَا السِّعْرُ فسَعِّرْ لنا، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إنَّ اللهَ هو المُسَعِّر القابضُ الباسطُ الرازقُ، وإني لأرجو أن ألقى اللهَ وليس أحدٌ منكم يُطالِبُني بمظلمةٍ في دمٍ ولا مالٍ». [صحيح] - [رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وأحمد]
Artinya: Dari Anas bin Malik -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', Orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, harga-harga menjadi mahal. Tetapkanlah harga untuk kami?" Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah yang pantas menaikkan dan menurunkan harga, Dia-lah yang membatasi dan melapangkan rezeki. Aku harap dapat berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kalian yang menuntutku soal kezaliman dalam darah (nyawa) dan harta.”[Hadis sahih] - [Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah - Diriwayatkan oleh Tirmiżi - Diriwayatkan oleh Abu Daud - Diriwayatkan oleh Ahmad]
Konsep tentang rizki hamba adalah sudah ditetapkan Allah sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Rizki yang sifatnya fluktuatif semuanya telah ditetapkan, itulah makna sabda Nabi ﷺ bahwa Allah yang menyempitkan dan Allah yang melapangkan.
Kita diajarkan untuk bersikap qona'ah, tawakal, dan mengambil yang halal. Dari sini kita memahami bahwa sebanyak apapun rizki hamba tidak akan melampaui jatah rizkinya.Hakikat rizki adalah perkara bermanfaat di dunia yang kita nikmati, bukanlah apa yang kita kumpulkan.
Tidak ada jaminan ketika harga-harga naik (inflasi) maka rizki hamba akan berkurang, sebagaimana peristiwa sebelum dan pasca reformasi 1998, setelah reformasi terjadi inflasi namun manusia tetap bisa menikmati rizkinya karena rizki adalah karunia dari Allah.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
قُولُ الْعَبْدُ مَالِى مَالِى إِنَّمَا لَهُ مِنْ مَالِهِ ثَلاَثٌ مَا أَكَلَ فَأَفْنَى أَوْ لَبِسَ فَأَبْلَى أَوْ أَعْطَى فَاقْتَنَى وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ ذَاهِبٌ وَتَارِكُهُ لِلنَّاسِ
Artinya: “Hamba berkata, “Harta-hartaku.” Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan dan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim no. 2959)
Wallahu 'alam
'Youtube: Jadilah Manusia Nol Kedzaliman | Ustadz Ammi Nur Baits
Facebook: Jadilah Manusia Nol Kedzaliman | Ustadz Ammi Nur Baits
#manusia #nol #kedzaliman #harga #inflasi
Isi ceramah lengkap