Hakikat Rizki - Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Melanjutkan kajian Kode Etik Pengusaha Muslim dengan tema Hakikat Rizki, hal ini untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait hakikat rizki sebab sekaya apapun penghasilan tidak jaminan banyak rizkinya dan tidak akan melampaui jatah rizkinya, kemudian semiskin apapun manusia tidak akan berkurang dari jatah rizkinya, sehingga ada yang terbatas kehidupannya bukan berarti rizkinya berkurang, Allah سبحانه و تعالى berfirman dalam Surat Hud Ayat 6:۞ وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Artinya Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
Hakikat rizki ada 2 ;
1. Hakikat kauniy ; apa yang ditakdirkan Allah untuk menjadi jatah rizki di dunia, yakni apa yang kita makan, kita gunakan, dan apapun yang melayani diri kita, sementara apa yang kita kumpulkan belum tentu jadi jatah rizki kita, karena tidak semua kita gunakan bisa jadi hak ahli waris, tetangga dsb. Dalam hadis dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,
يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى – قَالَ – وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ
Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” padahal hakekat dari hartamu – wahai manusia – hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kami gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat. (HR. Ahmad 16305, Muslim 7609 dan yang lainnya).
Maka sangat merugi orang yang mencari harta dengan cara haram karena belum tentu bisa menikmatinya akan tetapi sudah pasti akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
2. Hakikat syar'i, semua pemberian Allah yang bisa mendatangkan manfaat di akhirat,
عن أنس بن مالك رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال«مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ». [صحيح] - [متفق عليه] - [صحيح البخاري 5986]
Anas bin Mālik -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahmi.[Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Bukhari - 5986]/p>
Rizki yang benar adalah rizki yang dapat mendatangkan pahala di akhirat kelak. Maka hendaknya selalu ingat dengan umur dan harta yang kelak akan dihisab di akhirat
. عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الأَسْلَمِيِّ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ«لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ». [صحيح] - [رواه الترمذي] - [سنن الترمذي 2417]
Abu Barzah Al-Aslami -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat kelak hingga ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan Tentang ilmunya, untuk apa ia manfaatkan Tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan Dan tentang tubuhnya, untuk apa ia pergunakan.
[Sahih] - [HR. Tirmizi] - [Sunan Tirmizi - 2417]wallahu'alam
Youtube ; Hakikat Rizki Ustadz Amii Nur Baits (httpswww.youtube.comwatchv=RGwE32z2BE4)
Facebook ; httpswww.facebook.comUstadzAmmiNurBaitsvideos1409785329933028
#hakikat #rizki #silaturahmi #umur
Isi ceramah lengkap