Bekerja Untuk Status Sosial (Buku Kode Etik Pengusaha Muslim)
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Perkara mubah bisa bernilai pahala apabila diniatkan untuk meraih pahala, berdasarkan hadits berikut ini
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم«إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ». وفي لفظ للبخاري «إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى». [صحيح] - [متفق عليه] - [صحيح مسلم 1907]
Umar bin Al-Khaṭṭāb -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan Rasulullah ﷺ bersabda, Sesungguhnya semua amalan itu tergantung pada niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang (balasan dari) apa yang diniatkannya. Siapa yang niat hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin didapatkannya atau perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada yang diniatkannya. Dalam redaksi Bukhari Sesungguhnya semua amalan itu tergantung niat-niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang (balasan dari) apa yang diniatkannya. [Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Muslim - 1907]
Hal mubah bisa menghasilkan pahala apabila mendukung seseorang untuk beribadah, contohnya bekerja yang hukum asalnya adalah mubah, yang menentukan suatu aktivitas berpahala atau tidak adalah niatnya, berkata Muadz Bin Jabal Aku berharap pahala dengan tidurku sebagaimana aku berharap pahala dengan qiyamul lailku
Bekerja untuk status sosial itu terlarang, berdasarkan hadits dari Ka'b bin 'Ujrah radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan, Ada seseorang melewati Nabi ﷺ dan para sahabatnya. Mereka melihat kesabaran dan jiwa semangat orang itu. Kemudian para sahabat berkata kepada Nabi ﷺ Wahai Rasulullah ﷺ seandainya hal ini (jiwa semangatnya) ia peruntukkan (berperangjihad) di jalan Allah سبحانه و تعالى . Maka Rasulullah ﷺ menjawab,
إنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا، فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ،
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) karena anaknya yang masih kecil, maka itu di jalan Allah سبحانه و تعالى .
وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ,
Apabila dia keluar (rumah) berusaha (mencari penghasilan) karena kedua orang tuanya yang sudah tua renta, maka itu di jalan Allah سبحانه و تعالى .
وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ،
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) bagi dirinya dalam rangka menjaga sifat 'iffahnya (menjaga kehormatan untuk tidak minta-minta), maka itu adalah di jalan Allah سبحانه و تعالى
Hal mubah bisa menghasilkan pahala apabila mendukung seseorang untuk beribadah, contohnya bekerja yang hukum asalnya adalah mubah, yang menentukan suatu aktivitas berpahala atau tidak adalah niatnya, berkata Muadz Bin Jabal Aku berharap pahala dengan tidurku sebagaimana aku berharap pahala dengan qiyamul lailku
Bekerja untuk status sosial itu terlarang, berdasarkan hadits dari Ka'b bin 'Ujrah radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan, Ada seseorang melewati Nabi ﷺ dan para sahabatnya. Mereka melihat kesabaran dan jiwa semangat orang itu. Kemudian para sahabat berkata kepada Nabi ﷺ Wahai Rasulullah ﷺ seandainya hal ini (jiwa semangatnya) ia peruntukkan (berperangjihad) di jalan Allah سبحانه و تعالى . Maka Rasulullah ﷺ menjawab,
وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ.
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) karena riya dan bangga, maka itu di jalan setan.(HR. Ath Thabrani dan disahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami'.)
wallahu'alam
Youtube : Ustadz Ammi Nur Baits (https://www.youtube.com/live/9VFD_VGlJxo?si=PbJidGZceYaFY1YO)
Facebook ; https://fb.watch/vXGDfjRJmM
#hadits #niat #bekerja #sosial
Isi ceramah lengkap